Harga Perak Melambung, Perajin Bokor Resah
Kamis, 29 September 2005 |
Harga Perak Melambung, Perajin Bokor Resah Klungkung, Kompas - Melambungnya harga perak hingga mencapai sekitar Rp 2,5 juta per kilogram, meresahkan para perajin bokor di Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Bali. Harga perak terus merambat naik sejak empat bulan lalu, namun harga penjualan bokor tak berubah. Para perajin khawatir harga bahan baku akan terus meningkat seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah mulai 1 Oktober nanti. �Kami bingung dengan kenaikan yang tidak terduga dan terus-menerus. Kami juga tidak mau berspekulasi menentukan harga bokor sebelum mengetahui berapa kenaikan harga BBM. Kami terpaksa menahan barang sampai ada pengumuman dari pemerintah,� kata I Wayan Kantor, salah seorang perajin bokor di Banjar Tanbanan, Desa Kamasan, Rabu (28/9). Empat bulan Wayan Kantor membeli perak dengan harga sekitar Rp 2 juta per kilogram. �Tidak mungkin kami akan naik sampai 50 persen, meski BBM nanti, katanya, bisa naik sampai 50 persen,� katanya. Keluhan serupa juga dikemukakan perajina lainnya, Widiantara. Ia juga masih menunggu ketetapan harga BBM dari pemerintah. Dari situ nanti baru mereka menyesuaikan harga. Desa Kamasan yang berpenduduk sekitar 880 kepala keluarga itu sebagian besar bermata pencarian sebagai perajin bokor perak. Bahkan, desa itu merupakan sentra bokor perak di Pulau Dewata. Mereka membuat bokor secara turun temurun. Meskipun menjadi sentra kerajinan bokor perak, namun beberapa perajin juga sudah mulai meninggalkannya dan beralih menjadi pedagang atau tukang bangunan. Ini disebabkan oleh kurangnya modal dan sulitnya pemasaran seiring dengan terus naiknya harga perak. Sekretaris Desa Kamasan Made Suastika mengatakan, pemerintah kabupaten dan provinsi pernah menyosialisasikan Desa Kamasan menjadi desa wisata beberapa tahun lalu, namun hingga kini tidak terwujud. Selain industri kecil kerajinan bokor, Desa Kamasan juga terkenal dengan kerajinan tangan lukis wayang, perajin koin bolong, dan ukir selongsong peluru. (AYS) |