Harga Minyak Turun
Harga Minyak Turun
- Respons Rencana OPEC
Minyak light sweet yang merupakan patokan di
Harga minyak laut utara, brent, untuk pengiriman bulan Mei turun 19 sen menjadi 56,04 dollar AS per barrel setelah menyentuh rekor 57 dollar AS pada perdagangan Senin lalu. Minyak brent sempat mencapai 57,65 dollar AS per barrel sebelum ditutup pada level 56,23 dollar AS per barrel.
Harga minyak pemanas turun lebih dari satu sen menjadi 1,6305 dollar AS per galon (setara 3,8 liter).
"Ini merupakan aksi ambil untung. Harga minyak menguat pada 10 hari terakhir dan perlu koreksi sedikit," ujar analis dari Investec, Bruce Evers, sehubungan dengan harga minyak yang balik melemah.
Guna menekan harga minyak, Presiden OPEC Sheiks Ahmed Fahd al-Sabah mengatakan hari Minggu lalu bahwa kartel tersebut akan mulai berkonsultasi untuk menaikkan produksi sebesar 500.000 barrel per hari. Keputusan ini diharapkan dapat diambil dalam dua pekan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan, sebenarnya peranan OPEC sudah tidak dominan lagi dalam penetapan harga minyak mentah dengan pangsa pasar 40 persen. Hal ini terbukti ketika keputusan OPEC untuk menambah produksi hingga 30 juta barrel per hari, namun harga minyak dunia tetap tinggi.
Tetapi Purnomo mengatakan,
Beberapa analis mengatakan, kenaikan harga minyak ini tampaknya tidak akan berlangsung lama karena dipicu laporan dari Goldman Sachs yang memprediksi harga minyak dapat naik hingga 105 dollar per barrel.
Penghematan
Dengan naiknya harga minyak, negara-negara di dunia, terutama di kawasan
Misalnya, di negara
Pengaruhi bursa
Sementara itu di London, indeks FTSE 100 naik 0,4 persen menjadi 4.917 karena saham mendapatkan dukungan dari sedikit melemahnya harga minyak dan penguatan nilai dollar AS menjelang pemilu Inggris 5 Mei mendatang.
Di kawasan