Harga Minyak Terlalu Tinggi untuk Jadi Cadangan Strategis

Selasa, 13 September 2005, 14:15 WIB
Harga Minyak Terlalu Tinggi untuk Jadi Cadangan Strategis

Laporan -

BEIJING, investorindonesia.com

Cina mungkin membangun fasilitas untuk cadangan minyak strategis namun penyimpanan saat harga dunia di level saat ini akan sangat berisiko, kata pejabat puncak di bidang perencanaan, Selasa.

Wakil Direktur Komisi Pembangunan dan Perencanaan Nasional, Zhang Guobao, mengatakan, jika Cina berencana untuk menyimpan cadangan maka hal itu dilakukan dengan tidak membeli minyak dari pasar internasional.

"Harga internasional kini berada di level yang tinggi dan untuk membeli bagi cadangan strategis saat ini akan sangat beresiko," kata Zhang.

Selasa, kontrak utama minyak jenis ringan di New York untuk pengiriman Oktober diperdagangkan sekitar US$ 63,35 per barel. Cina berencana untuk menciptakan cadangan strategis karena perkembangan ekonominya yang cepat dan permintaan untuk mengimpor minyak naik," katanya.

"Kami pikir bahwa saat ini kondisinya dibawah yang kami perlukan untuk membangun sistem cadangan namun masih banyak perbedaan pandangan di antara para ekonom mengenai berapa banyak waktu agar pencadangan minyak (ditingkat) optimum," kata Zhang.

"Beberapa aorang mengatakan 90 hari, lainnya 120 hari; saya percaya bahwa ini harus diputuskan terkait dengan kebutuhan spesifik setiap negara," katra Zhang. Dia menambahkan bahwa cadangan strategis akan dipisahkan dari sumber dalam negeri.

Dia mengatakan Cina memproduksi 175 juta ton minyak mentah tahun 2004 dan mengimpor 117 juta ton, naik 34,8 % melampaui Jepang sebagai pengimpor terbesar dunia setelah AS.

Meskipun demikian, selama delapan bulan tahun ini, impor minyak naik hanya 3,9 % menjadi 83 juta ton, menurut statistik pemerintah.

Sama dengan cadangan strategis, Beijing bermaksud untuk meningkatkan cadangan menjadi 100 juta barel bahan bakar, setara dengan konsumsi nasional selama sebulan.

Sebelumnya, media pemerintah melaporkan Cina mulai membangun fasilitas 16 tanki di kota Zhenhai sebelah timur provinsi Zhejiang tahun ini.

Para pejabat juga mengulangi sekali lagi bahwa Cina tidak memiliki rencana untuk membangun kementerian khusus energi di masa depan.

Meskipun demikian, Cina membentuk satuan tugas tingkat tinggi yang dipimpin PM Wen Jiabao untuk menangani keperluan energi yang mendesak.

Cina menjadi pengimpor minyak selama dekade lalu untuk memenuhi permintaan dalam negeri akibat perekonomian yangtahun lalu tumbuh 9,5 %.

Diperkirakan 1,3 miliar jiwa membutuhkan 450 juta ton minyak mentah dan 200 miliar meter kubik gas alam pada 2020 untuk mendukung pabrik dan kantor. (ant/AFP)

sumber: