Harga Minyak Mentah Dunia Diperkirakan Bertahan Tinggi

JAKARTA--MIOL Senin, 09 Mei 2005 13:54 WIB:

Harga minyak mentah di pasar internasional sampai akhir tahun 2005 ini diperkirakan masih bertahan pada tingkat yang tinggi sehingga pemerintah diharapkan harus realitis dalam mengantisipasinya.

"Untuk itu, Pemerintah harus realistis dalam antisipasi tingginya harga minyak dunia tersebut," kata Gubernur OPEC Indonesia, Maizar Rahman dalam paparannya di Gedung Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM), Jakarta, Senin.

Disebutkannya, harga minyak mentah saat ini, tercatat dikisaran 51 dolar AS per barel yang sebelumnya sempat menyentuh 55 dolar AS per barel. Sementara Pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P)2005 mencantumkan harga minyak mentah Indonesia sekitar 35 dolar AS per barel.

Menurut dia, laporan dari Center For Global Energy Studies menyebutkan ada dua skenario harga minyak mentah di pasar dunia selama tahun 2005 ini. Skenario pertama yaitu harga tertinggi diperkirakan bisa mencapai 54 dolar AS per barel, sedangkan skenario harga terendah dikisaran 46 dolar AS per barel.

"Terkait dengan skenario tersebut, kuncinya adalah harus realistis untuk mengantisipasinya," katanya tanpa lebih merinci apa langkah selanjutnya bagi Indonesia bila memang ternyata harga tetap berada dikisaran tinggi.

Sementara itu, ada delapan faktor yang berpengaruh kepada harga jual minyak mentah dipasar dunia yaitu permintaan, produksi non opec, stok, kapasitas cadangan hulu, kapasitas cadangan hilir, geopolitik, spekulasi, cuaca dan regulasi investasi.

Faktor permintaan, untuk tahun 2005 yang mengalami kenaikan 1,6 juta barel per hari terbilang cukup tinggi yang didorong pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 4,1 persen. Dampaknya bisa mendorong harga mengalami kenaikan.

Sedangkan faktor stok, bila terjadi peningkatan yang cukup menonjol untuk menghadapi hambatan produksi di hulu dan hilir, maka tentunya harga bisa bergerak turun.

Di sisi lain, soal geopolitik, spekulasi, cuaca, regulasi investasi, yang pada saat ini cukup mempengaruhi pergerakan harga untuk bergerak naik, mestipun faktor kapasitas cadangan hulu dan cadangan hilir yang terus membaik menjadi faktor yang menekan pergerakan harga minyak mentah dunia.

Kapasitas cadangan Opec 2005, sudah 2,5 juta barel per hari di atas "call on Opec" yang paling tinggi yang dampaknya diharapkan bisa menekan harga.

sumber: