Harga Minyak di APBN 2005 Belum Ditetapkan

 


Indonesia harus bersikap waspada terhadap harga minyak mentah walaupun harga minyak akhir-akhir ini sudah mulai turun.

�Kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai gejolak yang diluar jangkauan kita seperti harga minyak mentah,� kata Menteri keuangan Yusuf Anwar, kepada pers, usai melapor ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di kantor presiden, Jakarta, Selasa (21/12).
Pada acara yang dimulai pukul 08.30 WIB tersebut, Yudhoyono dan Yussuf Anwar membicarakan pelaksanaan APBN 2004 serta RAPBN 2005. Harga patokan Penerimaan Minyak Mentah pada APBN 2004 adalah US$ 24 per barel namun selama beberapa bulan terakhir ini harga minyak terus naik hingga sempat berada di kisaran US$ 50 per barel.
Kini harga minyak sudah mulai turun menjadi sekitar US$ 40 per barel. “Karena itu kami masih belum menentukan harga patokan minyak untuk APBN 2005,� kata Yusuf Anwar.
Pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, DPR sudah menyetujui UU APBN Tahun 2005 tapi kemudian dalam Kabinet Indonesia Bersatu muncul wacana agar pemerintah mengkaji ulang APBN 2005 tersebut.
Menkeu mengatakan pula, kepada Presiden dilaporkan penarikan lima RUU yang terdiri atas tiga RUU bidang perpajakan serta dua RUU di bidang Bea Cukai. Penarikan kelima RUU dalam rangka memperhatikan berbagai aspirasi yang muncul dari para pengusaha serta Kantor Menko Perekonomian.

Mengalami Penurunan
Sementara itu, harga-harga minyak di pasar berjangka terus mengalami penurunan pada penutupan pasar hari Senin (20/12), karena para pedagang memperkirakan musim dingin di AS tidak akan berlangsung lama.
Minyak mentah ringan untuk pengiriman bulan Januari turun 64 sen dolar menjadi US$ 45,64 di New York Mercantile Exchange. Di Londong International Petroleum Exchange, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari turun 94 sen menjadi US$ 42,45 per barel.
Menkeu mengungkapkan juga Indonesia harus bersikap waspada terhadap harga minyak mentah walaupun harga minyak akhir-akhir ini sudah mulai turun.
"Kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai gejolak yang di luar jangkauan kita seperti harga minyak mentah," katanya (ap)
 

sumber: