Harga emas merosot

JAKARTA (Persbiro): Bisnis Indonesia - Harga logam mulia yang pekan terakhir mengalami lonjakan, merosot kemarin karena pengaruh menguatnya rupiah terhadap US$ dan membaiknya kondisi politik setelah pemilu berjalan lancar.

Direktur Pelaksana PT Central Intervest Corporation (CIC) Handoyo mengungkapkan faktor utama merosotnya harga logam mulia tersebut karena lancarnya pemilu yang mendorong rupiah di bawah level Rp 8.600/US$, seperti dikutip Antara.

Sekalipun demikian menurut Handoyo, konsumen lokal masih belum bereaksi untuk memasuki pasar, mereka menunggu perkembangan lebih lanjut, apakah logam mulia itu akan kembali bergerak turun.

"Kami tidak dapat mengikuti perkembangan pasar, yang pasti harga logam mulia tersebut masih tinggi, sekalipun hari ini [Selasa] mengalami koreksi harga seiring dengan menguatnya nilai rupiah terhadap US$."

Harga logam mulia yang diterima Antara menyebutkan, harga logam mulia biasa untuk beli turun dari Rp115.800 menjadi Rp112.800 per gram dan jual dari Rp118.100 menjadi Rp 115.900 per gram.

Begitu pula harga logam mulia kadar 10 gram per ke-ping masing-masing untuk beli dan jual merosot dari Rp1,187 juta per keping dan Rp1,246 juta menjadi Rp1,128 juta dan Rp1.224.000 per keping.

Selain itu, juga harga logam mulia kadar 5 gram per keping juga anjlok untuk jual dan beli masing-masing dari Rp641.000 per gram dan Rp573.000 per gram menjadi Rp636.500 dan Rp564.000 per gram.

Pada penutupan perdagangan di divisi Comex New York Mercantile Exchange, harga logam mulia untuk Juni justru meningkat sebesar $1,39 atau naik sebesar 0,3% menjadi $417,60 per gram.

Sementara di pasar komoditas Tokyo harga emas untuk Februari 2005 turun sebesar 5 yen atau 0,5% menjadi 1.411 yen per gram atau sekitar US$415,86 per ons.

Fluktuatifnya harga emas di beberapa negara tersebut tidak lepas dari penguatan US$ terhadap mata uang Yen dan Euro. US$ menguat ter-hadap yen menjadi 105,43 yen untuk US$1 di Tokyo dari sebelumnya

sumber: