Harga emas bertahan di atas US$400
Harga emas bertahan di atas US$400
ÂÂ
NEW YORK (Reuters): Harga emas di AS akhir pekan lalu menembus posisi terendah sejak 9 Februari, tersapu aksi jual para fund yang mengikuti kurs dolar AS/euro yang mencapai rekor tertinggi tujuh bulan terakhir.
Harga emas kontrak Juni di divisi Comex/New York Mercantile Exchange turun US$3,10 dan ditutup pada US$417,70 per ounce, rekor tiga bulan terakhir, setelah ditransaksikan pada kisaran US$421,10/US$416,80.
Perdagangan berjangka emas, terus bergerak ke arah berlawanan terhadap tren dolar AS, sesaat setelah menembus US$418,50 pada perdagangan pagi hari yang memicu aksi jual stop-loss spekulator dan pedagang.
"Para fund beralih ke posisi short dan melikuidasi posisi long-nya karena dolar AS sangat kuat," kata Leonard Kaplan, presiden Prospector Asset Management.
Transaksi atas dolar AS mengalami reli terhadap mata uang utama Eropa, dengan meningkatnya kepastian bahwa suku bunga AS akan tetap mendaki, sehingga memperlebar selisihnya terhadap suku bunga di negara-negara Eropa yang lebih rendah. Isu-isu politik dan ekonomi di Eropa juga meningkatkan ketidakpastian arah euro.
Pada perdagangan menjelang penutupan di New York, euro mencapai US$1,2550, posisi terendah sejak Oktober 2005.
Analis mengatakan emas dapat merosot lebih jauh, bila dolar terus menangguk gain, dan spekulator melanjutkan aksi jual posisinya. Namun harga-harga yang merosot juga dapat meningkatkan kegiatan tawar-menawar antar para pelaku pasar.
"Dapat dipastikan, bila rekor terendah pada Februari itu ditembus juga maka tekanan bagi harga emas untuk terus merosot akan lebih besar," kata David Rinehimer, kepala riset komoditas Citigroup Global Markets.
Namun demikian, menurut dia, karena harga rendah akan memicu permintaan maka pasar akan mencari titik seimbang dan harga emas akan tetap berada di atas US$400.
sumber: