Harga emas akan naik

Harga emas akan naik

Bisnis, 28 Juni 2005

London (Bloomberg): Harga emas di London diperkirakan meningkat dengan ekspektasi rekor harga minyak memicu minat atas logam mulia itu untuk lindung nilai terhadap inflasi.

Harga minyak mentah mencapai rekor US$60,47 per barel di New York setelah Iran, produsen minyak terbesar kedua negara eksportir minyak (OPEC), memilih presiden yang menjanjikan kelanjutan program tenaga nuklir menambah ketegangan dengan AS.

Sebagian investor membeli emas pada saat inflasi, di mana terjadi penggerusan nilai aset berpendapatan tetap seperti obligasi.

James Moore, analis logam mulia Kettering di Inggris bersama TheBullionDesk. com memperkirakan emas dapat teruji pada posisi harga yang lebih tinggi.

"Tidak demikian yang terjadi pada euro atau dolar AS. Terutama akan memberikan tanda positif bagi investor dan meningkatnya lindung nilai anti-inflasi setelah minyak mencapai posisi US$60 per barel,' ujarnya.

Harga emas untuk penyerahan segera naik menjadi US$439,96 per ounce di London pukul 8:20 waktu setempat. Sementara logam meningkat hampir 6% selama bulan ini seiring peningkatan harga minyak mentah yang mendekati 11%.

Dolar AS diperdagangkan pada US$1,2169 terhadap euro, dari US$1,2094 pada 24 Juni di New York, ungkap sistem dealing mata uang elektronik EBS.

Menurut survai yang dilakukan kepada 32 pedagang dan investor di Sydney hingga New York, 18 di antaranya (56%) harga emas naik. Sementara tujuh memprediksi penurunan dan tujuh lainnya sedikit berubah.

Sedangkan logam mulia lainnya untuk penyerahan segera di London, perak melemah 0,5% menjadi US$7,24 per ounce. Untuk platina melemah sebesar US$3, atau 0,3% menjadi US$891,50 per ounce.

sumber: