Paris, Minggu - Harga minyak mentah di pasar dunia kini mencapai 67 dollar AS per barrel. Pengamat perminyakan, Minggu (14/8), mengatakan, harga akan segera mencapai 70 dollar AS per barrel mengingat konsumsi yang tinggi di China dan India, situasi geopolitik yang panas di kawasan sumber minyak seperti Arab Saudi, Iran, dan Irak, serta kondisi industri penyulingan minyak yang terbatas.
Sampai akhir pekan lalu harga minyak mentah di New York, Amerika Serikat, berkisar 66-67 dollar AS per barrel. Ini rekor tertinggi sejak tahun 1979â€â€harga minyak mentah mencapai 80 dollar AS saat terjadi Revolusi Iran. Analis mengemukakan, harga minyak bisa terkoreksi kecuali terjadi penurunan konsumsi dunia akibat harga yang sudah naik hampir 42 persen dibandingkan dengan posisi awal tahun ini.
Juru bicara Pertamina Muhammad Harun mengatakan, kenaikan harga minyak mentah di pasar dunia ini semakin memberatkan Indonesia karena kecenderungan pemakaian BBM di dalam negeri yang juga tetap tinggi. �Minggu pertama Agustus ini tercatat pemakaian premium 50.000 kiloliter dari yang biasanya kurang dari 45 kiloliter. Pemakaian solar sudah 72 kiloliter, padahal biasanya kurang dari 62 kiloliter,� ujar Harun.
Pakar perminyakan Umar Said mengatakan, kenaikan harga minyak mentah dunia diprediksi terus berlangsung sampai bulan depan mengingat permintaan pasar sangat tinggi. Di sisi lain, penambahan pasokan minyak dari negara-negara anggota OPEC sangat kecil.sumber: