Harga batubara diduga naik 6% semester kedua
LONDON (Bloomberg): Bisnis Indonesiia - Harga batubara diduga naik pada semester kedua dipicu kenaikan permintaan, sementara Cina mengurangi ekspor hasil tambang itu, ungkap hasil survey terhadap analis. Harga batubara Afsel, yang digunakan untuk pembangkit listrik, akan naik 6% pada semester kedua dibanding enam bulan lalu, menurut estimasi enam analis yang disurvey Bloomberg News. Harga batubara Australia mungkin naik 4%, menurut prediksi delapan analis. "Produsen akan meraih keuntungan dari kenaikan permintaan," ujar Evy Hambro dari Merrill Lynch & Co, yang mengelola dana US$1,3 miliar di World Mining Fund di London, termasuk saham di Xstrata, BHP Billiton dan Anglo American. Kurang dari seperenam dari tiga miliar ton batubara yang dikonsumsi setiap tahun diperdagangkan secara internasional. |