Harga batu bara dunia diprediksi turun sekitar 20%

Harga batu bara dunia diprediksi turun sekitar 20%

Bisnis, 11 Januari 2005

 

SINGAPURA: Harga batu bara tahun ini diperkirakan turun dari rekor sebelumnya karena dipicu rencana peningkatan ekspor dari Indonesia, Afrika Selatan, dan Australia.

National Australia Bank memperkirakan harga batu bara di pasar Asia turun sekitar 20% dari harga saat ini sebesar US$45 per ton. Sedangkan Australia & New Zealand Banking Group Ltd memperkirakan harga batu bara di pasar Asia Pasifik turun hingga US$42 per ton.

Sementara Societe Generale memperkirakan harga komoditas itu di pasar Rotterdam turun menjadi US$55 per ton dari harga rata-rata 2005 sebesar US$60,7 per ton.

Beberapa perusahaan tambang termasuk BHP Billiton dan Rio Tinto Group, dua di antara tiga perusahaan tambang batu bara terbesar di dunia, diketahui meningkatkan kegiatan investasi seiring naiknya harga batu bara.

Minimnya peralatan untuk melakukan penggalian, memicu tersendatnya produksi batu bara dalam memenuhi permintaan pasar berkembang China, Eropa, dan AS. Tingginya harga gas bumi di negara-negara itu juga memicu peningkatan penggunaan batu bara.

Di Indonesia, peningkatan pengapalan batu bara telah terjadi hingga dua kali lipat sejak 2000. Clarkson Plc, sebuah perusahaan ship-broker yang berbasis di London, memperkirakan ekspor batu bara Indonesia meningkat 8% tahun ini, sedangkan ekspor Australia naik 3% menjadi 112 juta ton.

Eropa saat ini disebutkan mengimpor sekitar 80% kebutuhan batu bara dari Afrika Selatan, dalam mendukung kegiatan industri.

sumber: