Harga batu bara akan turun 33%

Bisnis, 30 Juni 2004 - TOKYO (Bloomberg): Harga batu bara dalam dua tahun mendatang kemungkinan akan turun sepertiganya dari yang ada saat ini sebesar US$40 per ton, karena Australia menambah pasokan dan pertumbuhan ekonomi Cina yang stabil serta melemahnya permintaan akan bahan bakar, tulis laporan Institute of Energy Economics, Jepang.

Yoshimitsu Mimuroto, General Manager Unit Penelitian Industri pada Institute of Energy Economics, menyebutkan harga batu bara Australia dari Pelabuhan New Castle, New South Wales pada 2007 kemungkinan berada pada kisaran US$28 hingga US$35 per ton, menyusul meningkatnya pasokan yang mampu memenuhi kebutuhan industri baja dan pembangkit listrik.

Batu bara untuk pengiriman segera diperdagangkan pada harga US$60 per ton akibat kebijakan Pemerintah Cina yang mengurangi volume ekspor dan dipatok pada angka 80 juta ton tahun ini atau 14% lebih rendah dari 2003. Hal itu dimaksudkan Cina untuk menjamin pasokan batu bara ke industri baja dan pembangkit listriknya.

"Cina mengatakan akan meningkatkan ekspor hingga 100 juta ton per tahun, tapi kami yakin target itu bisa dicapai," kata Mimuroto, kemarin.

Ramalan yang dibuat Institute of Energy Economics itu sangat bertolak belakang dengan yang dibuat Merrill Lynch & Co pekan lalu yang mengatakan harga kontrak batu bara akan meningkat hingga 30% tahun lalu karena masalah pasokan.

sumber: