Fundamental Saham Hexindo Menjanjikan
ÂÂ
Jumat, 14 Oktober 2005, 02:13 WIB
Fundamental Saham Hexindo Menjanjikan
Laporan -
JAKARTA, investorindonesia.com
Penjualan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) yang meningkat 92,77% per Agustus 2005 dibanding periode sama 2004 berpotensi mendongkrak kinerja saham perseroan. Analis menilai, secara fundamental, saham sektor alat-alat berat tersebut menarik untuk dikoleksi.
Kalau dihitung hingga akhir tahun ini, proyeksi penjualan perseroan sejalan dengan proyeksi kita, kata analis PT Sucorinvest Central Gani Adi Nugroho kepada Investor Daily di Jakarta, Kamis (13/10).
Pada perdagangan kemarin, saham Hexindo ditutup menguat Rp 10 (0,9%) ke posisi Rp 1.120. Volume transaksi saham Hexindo tercatat sebanyak 2,16 ribu lot senilai Rp 1,21 miliar. Sedangkan frekuensi transaksi yang dibukukan mencapai 93 kali.
Menurut Adi, selama 2005, perseroan diperkirakan mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 64% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan laba bersih perseroan akan meningkat sekitar 50% dibanding 2004. Tahun ini, earning per share (EPS) Hexindo diperkirakan juga akan meningkat, ujar dia.
Selain itu, price to earning ratio (PER) Hexindo yang mencapai 8 kali membuat saham perseroan cukup menarik untuk dikoleksi. Apalagi, secara fundamental, perseroan mencatat posisi net cash dengan jumlah utang yang relatif kecil dibanding kas perseroan.
Penjualan Rp 1,09 Triliun
Sementara itu, selama delapan bulan pertama 2005 Hexindo mampu mencatat penjualan sebesar Rp 1,09 triliun atau meningkat 92,77% dibanding periode sama 2004 yang mencapai Rp 566,7 miliar. Selama periode tersebut, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 76,5 miliar, naik 81,7% dibanding Rp 42,1 miliar pada periode sama 2004.
Penjualan alat-alat berat masih memberikan kontribusi terbesar, kata Sekretaris Perusahaan Hexindo Irfin Sitompul Effendi kepada Investor Daily.
Menurut Irfin, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 1,5 triliun hingga akhir tahun ini. Sedangkan laba bersih diproyeksikan mencapai Rp 120 miliar. Mudah-mudahan, target tersebut akan tercapai, ujar dia.
Irfin menambahkan, per Agustus 2005, perseroan telah menjual sekitar 579 unit alat berat, dari target hingga akhir tahun sebanyak 919 unit. Kalau dibanding Agustus tahun lalu, jumlah unit yang terjual meningkat. Karena tahun lalu hanya mencapai 423 unit, imbuhnya.
Dia menjelaskan, pembeli terbesar produk alat-alat berat perseroan adalah sektor pertambangan dan kehutanan. Manajemen berharap, dengan sisa waktu tiga bulan hingga akhir tahun, permintaan alat-alat berat akan meningkat. Apalagi, perseroan juga menerapkan prinsip full maintenance contract. Jadi bukan kontrak biasa, tapi termasuk after sales service, jelas Irfin.
Disinggung mengenai kemungkinan untuk merevisi target seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Irfin mengatakan, sejauh ini perseroan belum melakukannya. Karena, permintaan untuk produk alat-alat berat justru meningkat memasuki kuartal IV. Meskipun akan ada penurunan dibanding periode sama tahun lalu, hal itu terjadi akibat adanya penundaan karena kelangkaan solar, jelas dia.
Sebelumnya, Hexindo juga memproyeksikan penjualan sekitar 873 unit hydraulic excavator hingga akhir 2005. Dengan penjualan tersebut pangsa pasar perseroan diperkirakan mencapai 21%. Sedangkan selama semester pertama 2005, perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 842,87 miliar. Hasil yang diraih emiten dengan kode perdagangan HEXA tersebut meningkat drastis 119,4% yoy dibanding periode sama 2004 senilai Rp 384,22 miliar.
Penjualan alat berat memberikan kontribusi sebesar Rp 663,8 miliar, sedangkan sisanya dari penjualan komponen dan lain-lain. Walaupun beban pokok menggelembung menjadi Rp 666,94 miliar, Hexindo mampu meraup laba kotor Rp 175,93 miliar atau meningkat 74,6% yoy dibanding tahun lalu sebesar Rp 100,74 miliar. Demikian halnya dengan laba usaha yang bertambah lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 110 miliar dari sebelumnya Rp 42,78 miliar.
Kinerja operasional yang memuaskan tersebut dapat dipertahankan hingga pos bottom line, dan perseroan mampu mengeruk laba bersih sebesar Rp 71,87 miliar pada semester I 2005 atau melesat 173,3% dari Rp 26,01 miliar pada periode sama 2004. Laba bersih per saham bertambah menjadi Rp 428 dari Rp 155 dengan ekuitas Rp 318,85 miliar.
Rekomendasi
Dengan melihat kinerja perseroan yang cukup menggembirakan tersebut, Adi merekomendasikan beli saham Hexindo untuk perdagangan jangka pendek, menengah, maupun panjang. Selama beberapa hari terakhir, saham Hexindo bergerak di kisaran Rp 1.100-1.170.
Kalau berhasil tembus level Rp 1.200, harga saham Hexindo berpotensi naik ke posisi Rp 1.250-1.275, jelas dia. Saham Hexindo pernah mencapai level tertinggi di posisi Rp 1.330. (art)
sumber: