Freeport Berhenti Operasi

Freeport Berhenti Operasi 

Suara Karya, 23 Februari 2006


JAKARTA (Suara Karya): Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, operasi PT Freeport Indonesia di Papua ditutup pagi kemarin (Rabu 22/2) hingga waktu yang belum ditentukan. Buntut kerusuhan dengan petugas keamanan Freeport, Warga memblokade perusahaan tambang asal AS tersebut.

Purnomo usai mendampingi PM Vietnam bertemu Presiden Yudhoyono, di Istana Merdeka, Rabu (22/2), mengakui penutupan dilakukan karena masalah kerusuhan.

Namun Purnomo tidak menyebutkan secara rinci masalah yang memicu penutupan PT Freeport. Dia hanya mengatakan penutupan karena penduduk memblokade ruas jalan tertentu menuju Freeport.

"Tidak sembarangan tutup. Karena kalau ditutup ada revenue lost dan lost pendapatan nasional. Dari laporan, ada blokade di kilometer tertentu, di jalur menuju daerah operasi Freeport," kata dia.

Tapi Purnomo mengaku tidak tahu lebih detail lagi, karena baru mendapat laporan bahwa operasi produksi di Freeport ditutup.

Ditanya kapan PT Freeport dibuka kembali, Purnomo mengatakan belum mengetahuinya.

"Kami baru dapat laporan tadi pagi (Rabu 22/2). Kebetulan tadi bertemu Presiden sehingga langsung dilaporkan," ujar Purnomo.

Purnomo menjelaskan, Presiden meminta agar peristiwa penutupan PT Freeport itu dijelaskan kepada publik. Selain itu, Presiden juga meminta agar Departemen ESDM berkoordinasi dengan Menko Polhukam dan TNI, serta Kapolri untuk mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi sehingga perusahaan tambang emas itu ditutup.

Terkait dampak harga emas dunia yang mendapat pasokan besar dari Freeport, Purnomo mengaku belum tahu perkembangan lebih lanjut, dan efeknya terhadap struktur pasar di dunia.

Bakal berapa lama ditutup, "Kita belum tahu, kita baru lapor Presiden," kata dia lagi. Laporan penutupan Freeport itu telah disampaikan ke Presiden tetapi Purnomo tidak menjelaskan berapa kerugian per hari jika tambang emas itu ditutup.

Sementara Kapolri Jenderal Sutanto menjelaskan, pihak kepolisian siap mengamankan lokasi supaya tidak ada gangguan-gangguan dan perusahaan itu dapat beroperasi kembali. Dia berjanji akan mengecek hal itu kepada Polda Papua mengenai informasi sebenarnya.

"Tetapi kita harapkan situasi dapat terjaga sehingga aktivitas bisa berjalan kembali," kata dia.

Tentang penembakan penambang di daerah itu, Sutanto meminta semua pihak sabar. Mabes Polri akan menjelaskan masalah sebenarnya bersama Kapolda setempat.

sumber: