Freeport �Terhenti Total�
Mahasiswa Papua Serang Kantor Pusat PTFI
Kompas, 24 Februari 2006
Jayapura, Kompas - Pemblokiran di Mil 72-74 Tembagapura, Papua, yang menuju areal penambangan PT Freeport Indonesia, hingga Kamis (23/2) masih berlanjut. Akibatnya, semua aktivitas penambangan di Grasberg terhenti total.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Papua Inspektur Jenderal Tommy Jacobus di Jayapura mengatakan, hingga kemarin
Aksi pemblokiran juga dilakukan sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Front Pembebasan Masyarakat Papua Barat di depan Kampus Universitas Cenderawasih. Dalam aksi selama
Di Jakarta belasan mahasiswa Papua menyerang Gedung Plaza 89, di mana PT Freeport
Menyusul penyerangan itu, polisi menangkap 10 orang. Mereka adalah Yan Matuan, Paul Wolom, Gopmor Kogoya, L Jevlan Kogoya, Ales Wenda, Betenius Magayang, Dedy Paragaye, Marthin PB, N Danny, dan Tius Kogoya. Hingga semalam kesepuluh orang itu masih dimintai keterangan di Direktorat Reserse Polda Metro Jaya.
Menurut Yan Matuan, perusakan di Plaza 89 itu dilakukan secara spontan. Pada Rabu malam, katanya, ia menonton tayangan sebuah stasiun televisi swasta yang menyiarkan penembakan terhadap tiga warga Papua. Tayangan televisi itu, ditambah dengan kekesalan akumulatif terhadap perilaku pihak PTFI selama ini, memicu kemarahan ketiga belas mahasiswa dan pemuda asal Papua. Alhasil, pada Kamis sekitar pukul 03.30, mereka mendatangi Kantor Freeport di Plaza 89 dengan menumpang kendaraan.
Menanggapi aksi-aksi massa itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Tony Wardoyo (Fraksi Kebangkitan Bangsa, Papua), berpendapat, penghentian sementara produksi PTFI semestinya sekaligus dijadikan momentum untuk menata ulang industri pertambangan di Indonesia.
sumber: