Empat TonTimah Koba Tin Dijarah

Empat TonTimah Koba Tin Dijarah

Banngkapost, 16 Januari 2006

 

SUNGAILIAT –– Tertundanya pengangkatan balok timah milik PT Koba Tin yang tenggelam berakibat fatal. Diam-diam beberapa warga yang sehari-hari sebagai nelayan mengambil inisiatif untuk mengangkat balok timah yang terbenam bersama Kapal MV Prima Indah di perairan Pulau Tujuh itu. Ratusan batangan timah dari 660 ton yang tenggelam berhasil dijarah.

 

Untung saja aksi ini diketahui pihak TNI AL yang sejak awal terlibat dalam penanganan kasus Kapal MV Prima Indah. Sebanyak 11 orang dibekuk anggota Lanal Babel. Mereka tertangkap tangan saat membawa balok timah, Jumat (13/1) dini hari di Muara Air Kantung Sungailiat.

Balok timah milik PT Koba Tin yang diangkut Kapal MV Prima Indah bermuatan 660 ton sempat dirompak bajak laut kemudian ditenggelamkan pada 30 September 2005. PT Koba Tin melalui PT Radita Hutama Internusa dan perusahaan penyelaman PT Samudra Rosaki Teknindo bekerja sama dengan Lanal Babel melakukan penyelaman beberapa waktu yang lalu. Karena cuaca kurang baik pengangkatan balok timah dihentikan sementara baru 265 batang balok timah atau sekitar 6 ton lebih yang berhasil diangkat.

Lokasi tenggelamnnya Kapal MV Prima Indah sudah diketahui beberapa nelayan. Saat anggota Lanal Babel lenggah dimanfaatkan sekelompok orang ini untuk mengangkat balok timah tanpa izin.

Aksi mereka rupanya tercium juga, anggota Lanal melakukan pengintaian dan mengumpulkan sejumlah informasi terhadap pengangkatan ilegal ini. Letda (L) A Salam memimpin anggotanya menahan dua kapal nelayan di perairan Muara Air Kantung membawa 60 balok timah setelah informasi menyebutkan pada Jumat (13/1) bakal ada kapal pembawa timah merapat.

Di dalam kapal bermuatan balok timah ini juga terdapat 11 orang antara lain Asak, Edi, Sri Jamin, Rsuli, Ahmad, Aris, Jumali, Jupri, Kaka, Alek dan Haris.

Penangkapan ini ternyata berlanjut, anggota Lanal me-nerima informasi adanya aktivitas bongkar muat balok timah di Pantai Batu Bedaun. Agggota pun bergegas menyusur se-panjang Pantai Batu Bedaun. Sa-yang kedatangan aparat tercium anggota pencuri tersebut. Anggota Lanal Babel hanya mendapatkan sebanyak 104 balok timah yang disembunyikan di balik semak-semak.

Para tersangka, dua perahu nelayan dan barang bukti total 164 balok timah atau sekitar 4 ton le-bih diamankan Pos Kamla Lanal Bebel di Pelabuhan Air Kantung Sungailiat. Rencananya setelah dimintai keterangan kasus tersebut akan dilimpahkan ke Polres Bangka. Danlanal Babel Letkol (L) Didin Zainal Abidin, Dan Pomal Kapten (L) Hotmatua, Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Purwanto SIk dan Kasat Intel AKP Franky SL terlhat meninjau barang bukti dan para tersangka yang diamankan di Pos Kamla Lanal Babel.

Ikut-ikutan

Tersangka Haris yang ikut menyelam mengaku mereka sebenarnya hanya ikut-ikutan saja. Sebab pada saat melalui lokasi tenggelamnya Kapal MV Prima mereka dipanggil oleh sekelompok orang yang sekitar lokasi. Rencananya Haris dan rekan-rekan hendak memasang jaring ikan.

Setelah mendekat ke lokasi, Haris meihat beberapa orang mengangkat sesuatu dari dalam laut. Dia dan rekan-rekannya ditawari untuk terlibat. Mengira yang diangkat emas, para nelayan asal Sungailiat itupun ikut menyelam dan me-ngambil balok timah tersebut.

“Kami dibolehkan ikut menyelam dan mengambil batangan yang kami kira emas tersebut,� aku Haris.

M Mazlan rekanan PT Koba Tin yang diberi tugas untuk mengawasi Kapal CV MV Prima mengaku rencananya sebagian balok timah yang ditemukan akan dikembalikan langsung ke PT Koba Tin. Sedangkan sisanya bersama para tersangka masih dalam pengusutan pihak berwajib.

Dengan kejadian ini PT Koba Tin akan membahas kembali pe-ngamanan di wilayah tenggelamnya Kapal MV Prima Indah agar penjarahan tidak terulang lagi.

“Kita akan membicarakan kembali masalah ini dengan Lanal Babel dan PT Koba Tin,� kata Mazlan.

Pada kesempatan sama, Danlanal Babel mengatakan tertangkapnya para penjarah balok timah maka Lanal Babel akan memperketat patroli di sekitar tenggelamnya kapal. Selain itu, Didin mengimbau pihak-pihak yang diserahkan tugas penyelaman untuk mempercepat proses pengangkatan agar kejadian tidak terulang.

sumber: