Ekspor Emas Semakin Sulit
Ekspor Emas Semakin Sulit
Indopos, 21 November 2005
SURABAYA- Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) mengeluhkan sulitnya meningkatkan ekspor. Padahal kondisi pasar emas di
Eksekutif director APEPI Iskandar Husein akhir pekan lalu mengatakan, negara-negara tujuan ekspor saat ini semakin mudah memantau pasar emas di
Sampai saat ini hanya sekitar 15 persen dari total produksi emas dalam negeri sebesar 20 ton yang diekspor. Negara tujuan favorit antara lain
Di luar negara-negara tersebut, pihaknya kesulitan untuk menambah pasar ekspor. "Kita sulit menentukan peluang mana yang potensial," jelasnya. Karena beberapa negara melakukan perjanjian akan melakukan pembayaran bila kiriman order kedua sudah sampai. "Sistem bayar dibelakang menjadi pilihan yang sulit, karena bisa-bisa mengganggu cash flow," paparnya.
Selain jebloknya perdagangan emas dalam negeri, persaingan antara negara pengekspor pun semakin ketat. "Pesaing kita ya dari negara dekat, seperti
Husein mengatakan, untuk menambah ekspor emas harus melihat kondisi ekonomi yang lebih luas. "Harga emas
Saat ini pengusaha emas dan permata harus bersiap-siap dengan kenaikan ongkos produksi. "Kalau saat ini ongkos hanya sekitar 10-15 persen, selanjutnya secara bertahap akan naik lagi mengikuti kenaikan harga TDL, dan BBM," pungkasnya.(erm)
ÂÂ
sumber: