Ekspor Batubara Tetap Primadona, Capai Miliaran Dollar per Tahun

BANJARMASIN ,-  Menurunnya produksi batubara Cina, membuat ekspor batubara Kalsel semakin diminati. Bahkan, untuk tahun 2005 ini dipastikan ekspor emas hitam ini akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kalsel Hadi Susilo mengaku, ekspor batubara memang menjadi primadona ekspor Kalsel dalam beberapa tahun terakhir ini. Diungkapkannya, pada tahun 2004 lalu ekspor batubara Kalsel naik 42,48 persen dari tahun sebelumnya.

"Memang, untuk tahun 2005 ini batubara masih mendominasi ekspor Kalsel dan dipastikan masih terus mengalami peningkatan," ujarnya, kemarin.

Dalam setahun, papar Hadi, ekspor batubara ini mampu menghasilkan miliaran dolar Amerika untuk pemasukan daerah.

Meski demikian, Hadi menegaskan bawha emas hitam ini tidak akan selamanya menjadi primadona ekspor Kalsel. Alasannya, batubara merupakan sumberdaya alam yang tidak bisa diperbaharui dan mempunyai kapasitas yang terbatas.

"Kami memang masih mencari terobosan baru untuk produk ekspor yang mampu menggantikan batubara, terutama produk ekspor yang ramah lingkungan. Salah satunya adalah karet alam. Ini yang akan dikembangkan dan berharap bisa menjadi pengganti batubara di masa depan," katanya.

Berdasarkan data Disperindag, untuk ekspor Kalsel, nilai produk pertambangan memang masih lebih tinggi dibanding produk lain seperti karet alam, kayu, rotan, dan produk perikanan.

Produk pertambangan terbesar tentu saja batubara yang nilainya mencapai USD 1.077.659.861 untuk ekspor pada akhir tahun 2004. Setelah itu baru klinker dan semen.(sya)

sumber: