Ekspor 2003 Mencapai 61,023 Miliar Dollar AS
Jakarta, Kompas, 4 Feb. 2004 - Nilai ekspor Indonesia tahun 2003 mencapai 61,023 miliar dollar AS, dengan nilai ekspor pada bulan Desember 2003 sebesar 5,23 miliar dollar AS. Nilai ekspor tahun 2003 ini naik 6,76 persen dibandingkan dengan nilai ekspor tahun 2002 yang sebesar 57,158 miliar dollar AS. Kenaikan tersebut diikuti pencapaian nilai ekspor nonmigas yang melebihi target pertumbuhan
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Soedarti Surbakti di Jakarta, Selasa (3/2), didampingi Deputi Bidang Statistik Ekonomi Slamet Mukeno.
Soedarti mengatakan, kenaikan nilai ekspor juga didorong oleh peningkatan ekspor migas sebesar 12,63 persen, dari 12,112 miliar dollar AS menjadi 13,642 miliar dollar AS. Peningkatan ekspor migas disebabkan naiknya ekspor minyak mentah sebesar 7,53 persen, ekspor hasil minyak 18,36 persen, dan ekspor gas alam 16,07 persen.
Perolehan ekspor tahun ini mendekati nilai ekspor tertinggi yang pernah dicapai
Komoditas ekspor nonmigas terbesar tahun 2003 adalah mesin dan peralatan listrik, sebesar 6,195 miliar dollar AS. Komoditas ini menyumbang 13,08 persen dari keseluruhan ekspor nonmigas. Diikuti kelompok mesin mekanik sebesar 6,18 persen dan lemak serta minyak hewan/nabati sebesar 6,05 persen. Secara keseluruhan, 10 komoditas utama menyumbang 53,73 persen dari total ekspor nonmigas.
Amerika Serikat (AS) masih menjadi tujuan utama ekspor Indonesia dengan nilai 7,106 miliar dollar AS (15 persen), diikuti Jepang sebesar 6.634 miliar dollar AS (14 persen), dan Singapura 4.707 miliar dollar AS (9,93).
Namun, pada bulan Desember 2003 peningkatan terbesar terjadi pada ekspor ke Cina yang bertambah 150,6 juta dollar AS, meningkat 82,97 persen dari ekspor bulan November 2003 yang sebesar 181,5 juta dollar AS.
Cina juga masih berada di posisi ketiga asal impor nonmigas
Secara keseluruhan, impor Indonesia tahun 2003 mencapai 32,39 miliar dollar AS, atau naik 3,52 persen dari tahun 2002 sebesar 31,29 miliar dollar AS.
Flu burung
Sementara itu, wabah flu burung tidak mempengaruhi ekspor dan impor unggas
"Untuk ekspor, tanpa ada flu burung pun nilainya sudah turun. Tahun 2000 ekspor unggas Indonesia mencapai 3 juta dollar AS, tahun 2003 nilainya tak sampai 2 juta dollar AS. Tanpa ada wabah ini pun, ekspor unggas kita sudah tidak kompetitif, itu yang perlu dicari penyebabnya," ujar Simbolon.(