EIU: Harga logam akan naik 9% pada 2005
Bisnis, 1 April 2005
 ÂÂ
"Perkiraan kenaikan 9% pada 2005 harga logam itu, didorong kelangkaan fisik yang menyebabkan persediaan mengetat,' ujar.
Lebih jauh, EIU memperkirakan harga logam dasar akan turun 11% pada 2006, seiring dengan dorongan kepada pemasok memacu produksi.
Indeks komoditas EIU, yang menelusuri harga 24 produk hard dan soft commodities, juga diperkirakan akan turun 2,2% tahun ini seiring dengan melemahnya harga serat kapas, karet, dan soft commodities.
Reuters melaporkan, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) telah menjual 47 ton cadangan emasnya, sesuai kesepakatan yang dibuat pada September 2004, dari seluruh cadangan emasnya yang mencapai nilai 124.901 miliar euro.
ECB, yang tercatat menjadi salah satu dari 10 pemegang cadangan emas terbesar dunia, mengatakan kegiatan penjualan sebanyak 47 ton itu sesuai isi kesepakatan yang menetapkan masa penjualan tahun pertama adalah 27 September 2004-26 September 2005.
"ECB tidak berencana untuk melepas cadangannya lagi pada masa itu," demikian pernyataan pers bank sentral itu.
Kesepakatan bank sentral Eropa menyebutkan dalam
Sebelumnya Citigroup Inc meramalkan harga logam lain seperti tembaga dalam semester I/2005 akan lebih tinggi 4% dari proyeksi, didorong pembelian spekulatif dan permintaan dari China, pengguna logam terbesar dunia.
Alan Heap, analis komoditas Citigroup Inc, dalam laporannya yang dipublikasi di Sidney, mengatakan harga tembaga akan mencapai rata-rata US$1,44 per pound dalam enam bulan hingga 30 Juni 2005, dari estimasi sebelumnya US$1,38.
Sementara harga aluminum diperkirakan rata-rata US$0,91 per pound, atau 3% lebih tinggi daripada proyeksi sebelumnya US$0,88.
Kontrak berjangka tembaga mencapai rekor US$3.307 per ton (US$1,50 per pound) di London Metal Exchange pada 16 Maret karena hedge fund dan spekulator besar lainnya mengandalkan permintaan China.
sumber: