Divestasi Antam awali rights issue
JAKARTA (Bisnis): Pemerintah berencana mendivestasi 14% saham PT Aneka Tambang Tbk (Antam) lebih dulu dari rencana penerbitan saham baru (rights issue) senilai US$31 juta yang diputuskan ditunda.
Mahmuddin Yasin, Deputi Menneg BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi, mengatakan pemerintah akan memberikan waktu bagi Antam sebelum menerbitkan saham baru.
"Rencana rights issue Antam memang ditunda karena beberapa persyaratan sehingga pemerintah akan menjual 14% saham Antam lebih dulu tetapi pemerintah akan memberikan waktu supaya mereka menerbitkan saham baru," katanya kemarin.
Dia menjelaskan dalam rights issue tersebut, kepemilikan saham Antam milik pemerintah akan terdilusi, tetapi akan mempertahankan mayoritas sahamnya.
Dalam divestasi 14% saham Antam, pemerintah telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai agen penjual.
Sumber Bisnis menambahkan jika pemerintah menjual 14% saham Antam lebih dulu dari pelaksanaan rights issue dikhawatirkan muncul masalah yang sama dalam placement saham PT Indosat Tbk.
"Kami khawatir terjadi masalah dalam divestasi saham Antam karena investor tentu takut dengan rights issue."
Dia menjelaskan idealnya pelaksanaan divestasi dan rights issue saham Antam secara bersamaan agar tidak terjadi masalah.
Namun, tuturnya, jika menunggu rights issue lebih dulu, divestasi saham Antam dapat terealisasi akhir tahun ini karena hingga kini perjanjian antara Antam dan Malaysia Mining Corporation dan Showa Denko dalam proyek Alumina Tayan belum jelas.
Dalam rights issue, tambahnya, Antam harus menjelaskan secara rinci penggunaan dana. Kalau anak perusahaan patungan di proyek Alumina Tayan belum jelas, maka Antam akan menunggu kepastian proyek tersebut.
Kurniadi Atmosasmito, Direktur Keuangan Antam, mengatakan pelaksanaan penerbitan saham baru ditunda.
"Salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum rights issue adalah soal joint venture agreement Alumina Tayan. Kami dalam waktu dekat akan mengirimkan surat kepada pak menteri untuk menjelaskan soal penundaan rights issue" katanya. (Bisnis, 20 April)
Menurut dia, setelah persyaratannya dipenuhi, Antam akan menggelar Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham (RULBPS) setiap saat.
Sumber lainnya menambahkan semula Antam memperkirakan dapat menggelar RULBPS bersamaan dengan RUPS pada akhir Mei pada 27 Mei 2004.
Namun, tambahnya, Antam masih menunggu persyaratan terutama terkait dengan proyek Alumina Tayan sehingga RULBPS kemungkinan tidak dapat dilaksanakan pada hari yang sama dengan RUPS.
"Harus dipastikan lebih dulu berapa porsi masing-masing pemegang saham, berapa investasinya di proyek Alumina Tayan, semuanya harus jelas dulu," katanya.
Antam, tambahnya, dijadwalkan menggelar RUPS pada 27 Mei 2004.