Distam Periksa Tujuh Bos Bara

Distam Periksa Tujuh Bos Bara

Banjarmasinpost, 25 November 2005

Martapura, BPost
Terkait aktivitas penambangan batu bara di lahan konsesi milik PT Kadya Caraka Mulia di Km 4,25 dan 4,5 Jalan PT KCM di Gunung Lombok Kecamatan Sungai Pinang, Dinas Pertambangan (Distam) Banjar memanggil tujuh bos batu bara yang diduga terlibat.

Distam yang menjadi ketua Tim Terpadu Penanggulangan Penambangan Tanpa Izin (Peti), berinisiatif mengirim surat bernomor 540/270-/Distam, memanggil tujuh bos batu bara yang antara lain H Jatim, H Pa’i, H Kadir, H Saleh, H Rahmat, H Aliansyah dan Salman. Mereka dipanggil untuk hadir pada Kamis (24/11) dan Jumat (25/11).

Namun, kemarin baru tiga yang hadir, yakni H Aliansyah, H kadir dan H Rahmat. Menurut Kadistam Banjar Ir Ali Muzanie, Kamis (24/11), pemanggilan tersebut terkait upaya pihaknya mengumpulkan data-data apakah praktek penambangan yang dilakukan tersebut absah.

"Mengenai hasil pengumpulan data, masih belum bisa dibeberkan sekarang, karena kami baru akan melaporkan hasilnya kepada Bupati Banjar, Senin mendatang," ujarnya, kemarin.

Sebagaimana diketahui, Bupati Banjar HG Khairul Saleh bersama Kapolres Banjar AKBP Irianto, 21 Nopember lalu melakukan sidak ke lokasi penambangan PKP2B milik PD Baramarta.

Dalam prakteknya, Baramarta mensubkan penambangan ke PT Dasa Eka Jasatama, yang kemudian mensubkannya lagi kepada PT KCM. Namun, di lapangan, salah satu lokasi tambang milik Baramarta itu diduga telah ditambang oleh perorangan.

Maka dari itu, Khairul meminta Distam Banjar melakukan pengumpulan data, tentang siapa-siapa saja yang terlibat menambang di lokasi PT KCM tersebut, dan apakah mereka sudah memenuhi persyaratan untuk menambang.

Sementara itu, Bupati Banjar mengakui bahwa Banjar masih belum aman dari penambangan tanpa izin. "Memang di sejumlah lokasi, kita ada menemukan lokasi tambang manual dan tidak memiliki izin. Namun ketika kita tiba di lokasi, yang menambang tersebut sudah tidak ada di lokasi. Mungkin mereka melarikan diri. Yang ditemukan hanya karung-karung berisi batu bara yang ditambang secara manual," jelasnya.

sumber: