Di Indonesia Sampai ke Masyarakat 10 Menit

Sabtu, 08 Oktober 2005

Di Indonesia Sampai ke Masyarakat 10 Menit

Jakarta, Kompas - Dengan terbangunnya 28 stasiun seismometer di antaranya 16 stasiun bantuan luar negeri maka sistem TEWS (Tsunami Early Warning Systems) di Indonesia pada akhir tahun 2005 mampu menginformasikan lokasi dan besaran gempa dalam waktu 5-10 menit setelah gempa.

Dengan demikian, bila gempa diikuti gelombang tsunami, masyarakat masih ada waktu evakuasi atau lari menuju lokasi yang lebih aman.

Hal ini disampaikan Dr Idwan Suhardi, Asisten Deputi Menteri Negara Riset dan Teknologi, dalam jumpa pers berkaitan dengan penyerahan dua pelampung pemantau tsunami dari Jerman. Penyerahan bantuan oleh Menteri Riset Jepang kepada Menneg Ristek Kusmayanto Kadiman akan berlangsung pekan depan. Penempatannya di pesisir Padang 28 Oktober 2005.

Kemampuan penyampaian peringatan dini tsunami di Indonesia dalam waktu relatif cepat dicapai dengan mengembangkan sistem terpadu melibatkan yang telah dikembangkan instansi terkait tahun 2005.

Saat ini dengan memanfaatkan jaringan global Indonesia telah mampu mengidentifikasi lokasi pusat gempa dan besaran skalanya secara langsung (real time) dalam kurun waktu 15 menit setelah terjadi gempa.

Diseminasi informasi gempa secara langsung disampaikan melalui SMS bagi nomor telepon seluler yang sudah masuk dalam database Badan Meteorologi dan Geofisika, melalui e-mail ke beberapa institusi terkait dan otomatis terhubung dengan media elektronik radio dan televisi.

Di sinilah letak pentingnya upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana tsunami, termasuk melalui penyusunan peta rawan bahaya tsunami, peta risiko serta jalur-jalur evakuasi, pelatihan, simulasi di lapangan, dan sebagainya. (yun)

sumber: