Calon pemasok batu bara untuk 2 PLTU diseleksi
![]() |
![]() |
![]() | ||
![]() |
|
|
JAKARTA (Bisnis): Jumat, 20/02/2004 - Operator PLTU Cilacap dan PLTU Tanjung Jati B tengah menyeleksi calon pemasok batu bara untuk bahan bakar kedua pembangkit tersebut dengan volume sedikitnya enam juta ton per tahun. Direktur Pembangkitan dan Energi Primer PT PLN, Ali Herman Ibrahim, mengatakan pihak pengelola PLTU Cilacap tengah mencari pemasok baru untuk memenuhi kebutuhan 1,5 juta hingga 1,8 juta ton per tahun bagi operasi proyek pembangkit tersebut. "Pembangkit Cilacap sudah harus mendapatkan pasokan batu bara paling lambat akhir 2005 karena ditargetkan sudah beroperasi pada 2006," katanya kepada Bisnis, belum lama ini. Pengadaan batu bara untuk Cilacap, tuturnya, dilakukan dengan pola outsourcing dengan menawarkan kontrak pembelian kepada produsen batu bara. Menurut Ali, kemungkinan besar pasokan batu bara untuk Cilcapa akan didatangkan dari Kalimantan Selatan. Sementara, Dirut PLN, Eddie Widiono Suwondho, mengatakan perusahaan tengah memroses para kualifikasi pengadaan batu bara bagi PLTU Tanjung Jati B dengan volume 4,21 juta ton per tahun. Berdasarkan data PLN, PLTU Tanjung Jati B ditargetkan mulai beroperasi pada 2006/2007 dengan kapasitas terpasang 1.320 MW. Menurut dia, pengadaan batu bara bagi pembangkit milik PLN itu rencananya didatangkan dari pemasok dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan wilayah Sumatra bagian selatan. Manajemen PLN tidak menyebutkan berapa taksiran harga yang ditargetkan dari kontrak pengadaan batu bara tersebut. Eddie mengatakan pengadaan batu bara bagi PLTU dilakukan dengan sistem lelang kontrak jangka panjang dan spot market. Dengan sistem itu, tuturnya, diharapkan dapat menjaga keseimbangan dan keamaman pasokan bagi operasi pembangkit. Selain itu, Ali mengatakan PLTU Cilacap berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga diharapkan dapat beroperasi sesuai dengan target. Ketika ditanyakan soal dugaan keterlambatan pengucuran kredit modal kerja dari Bank of China, seperti di lansir oleh salah satu koran nasional Kamis lalu, Ali menolak menjawab. Dia mengatakan sejauh yang diketahuinya proyek PLTU Cilacap sudah berjalan sesuai dengan perencanaan proyek tersebut. Tiga investor-PT Geo Dipa Energi (GDE), PT Sumber Energi Sakti Prima (SESP) dan Chengda Engineering Corporation (Cina)-sebagai sebuah konsorsium listrik swasta memastikan pembangunan proyek PLTU di Cilacap dengan investasi US$600 juta atau sekitar Rp4 triliun. PLTU Cilacap dibangun di di kawasan Jl Lingkar Timur, Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan dengan kapasitas terpasang 2 x 300 MW. (irs) |
|
![]() |
|