Cadangan Lempung 1 Miliar Ton: Kutai TImur

KaltimPos, SANGATTA- Potensi sumber daya alam (SDA) Kutim di sektor pertambangan cukup besar dan beragam. Selain batubara dan emas, ternyata Kutim memiliki cadangan lempung sekitar 1 miliar ton. Bukan itu saja, kabupaten yang menginjak usia 5 tahun pada 12 Oktober nanti ini juga mempunyai cadangan gipsum di Kecamatan Kalioang dan Bengalon yang sampai sekarang belum digarap secara optimal.

Menurut Kepala Dinas Pertambangan Kutim Drs HM Roos Darno MEng, potensi lainnya yang belum digarap di Kutim cukup besar. Antara lain besi yang ditemukan di sekitar Kecamatan Kaliorang sebesar 19,7 juta ton dan Sangkulirang tercatat sekitar 52,5 juta ton. Beberapa investor sudah ada yang mengincar untuk menanamkan modalnya di sektor pertambangan, namun masih dalam tahap perencanaan survei.

Bahkan di kawasan Sangkulirang, Sandaran, dan Kaliorang (Sangsaka) cukup potensial digarap pertambangan. Bukan hanya batubara saja, namun pertambangan lain cukup menjanjikan. Terlebih lagi di kawasan pesisir itu juga memiliki pelabuhan Maloy yang berhadapan langsung dengan selat Makassar, sehingga bisa berhubungan langsung dengan dunia internasional.

“Apalagi Pemkab Kutim juga berencana akan mengembangkan kawasan itu menjadi agropolitan dan pelabuhan terpadu. Sehingga para investor tidak perlu ragu untuk menanamkan modalnya di Kutim ke depan,� kata Roos Darno.

MIGAS MENYEBAR

Sementara itu, potensi minyak dan gas kini menyebar di sejumlah kecamatan. Menurut data yang ada di Dinas Pertambangan, potensi minyak-gas di di sekitar Sangatta 6.000 hektare, Sangkulirang 12 ribu hektare. Sedangkan gas berada di daerah Bengalon sekitar 20 ribu hektare, Sangkulirang 11 ribu hektare dan Pulau Miang Besar 8 ribu hektare.

Selain itu, Kutim juga memiliki potensi emas cukup besar. Antara lain terdapat di sekitar sungai Pesab kecaamtan Kongbeng, Sungai Telen, Sungai Marah dan Sungai Sangatta. Juga di wilayah Sungai Kelinjau, Sungai Atan di Mura Ancalong dan sekitar Mekar Baru kecamatan Busang.

Meski di Busang memiliki potensi seperti diungkapkan warga Filipina beberapa tahun lalu, namun tidak sebesar itu. Yang jelas potensi emas di kecamatan paling ujung barat Kutim itu ada potensi emas. Bahkan nama Busang sempat mendunia akibat kontraversi potensi emas tersebut.

Sedangkan batu bara yang mulai dieksplorasi tahun 1982 dan hingga kini telah berproduksi sekitar 100 juta ton. Batu bara yang dikelola PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Indominco Mandiri sebagian besar diekspor ke Jepang, Taiwan, Amerika dan bebrapa negara Eropa. “Potensi dan cadangan batu bara di Kutim 5,35 miliar ton. Kekayaan alam ini tersebar di Sangatta, Bengalon, Sangkulirang, Long Lees kecamatan Busang dengan klasifikasi teruji 1,95 miliar ton, terkira 720 juta ton dan terduga 2,67 miliar ton,� papar Roos Darno

sumber: