Cadangan devisa makin berkurang

Cadangan devisa makin berkurang

Bisnis, 19 Mei 2005

 

JAKARTA (Bisnis): Cadangan devisa semakin menurun hingga berada pada level US$35,10 miliar pada pekan kedua Mei atau berkurang US$759,7 juta dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang masih US$35,86 miliar.

Kepala Biro Humas Bank Indonesia Erwin Riyanto mengatakan penurunan cadangan devisa menjadi sebesar US$35,10 miliar pada pekan kedua Mei terutama disebabkan pembayaran utang luar negeri.

Erwin menambahkan posisi uang primer pada 13 Mei 2005 tercatat Rp181,99 triliun atau turun sebesar Rp6,29 triliun dibandingkan dengan posisi 6 Mei 2005 yang masih Rp188,28 triliun.

"Dilihat dari komponennya, penurunan ini terutama disebabkan oleh faktor musiman berupa menurunnya uang kertas dan uang logam yang diedarkan serta menurunnya saldo giro bank," ujarnya dalam keterangan resmi bank sentral itu.

Sementara itu, bank sentral juga menyebutkan tagihan bersih kepada pemerintah pusat turun Rp4,29 triliun menjadi sekitar Rp168,31 triliun terutama berasal dari pembayaran subsidi bahan bakar minyak (BBM), pembayaran utang luar negeri, dan termin proyek.

Di bagian lain, BI menjelaskan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) relatif tidak mengalami perubahan.

Sementara Operasi Pasar Terbuka (OPT), lanjut Erwin, secara neto memberikan dampak ekspansi sebesar Rp2,30.

Dengan perkembangan di atas, NDA (net domestic asset) dalam pekan kedua Mei memberikan pengaruh kontraksi Rp3,11 triliun sehingga mencapai Rp13,78 triliun.

sumber: