Bupati Kesal Penambang Nakal
Pelaihari, BPost
Bupati Tanah Laut Drs H Adriansyah tampak sangat kesal dengan ulah para penambang batu bara yang tidak mengindahkan peraturan. Bukan hanya penambang yang tak memiliki izin, namun mereka yang mengantongi izin eksploitasi juga melakukan penambangan seenaknya.
Kekesalan tersebut diutarakan Adriansyah saat membuka sosialisasi masyarakat penambang mineral dan batu bara di aula Bappeda, Tanah Laut Senin (21/6). "Yang sudah punya izin eksploitasi pun ternyata menambang dengan semaunya, sedangkan yang baru izin eksplorasi malah melakukan penambangan dan pengangkutan," beber dia.
Belajar dari pengalaman ini jelas Adriansyah, pihaknya akan selektif terhadap perusahaan tambang. Pihaknya akan tegas menolak perusahaan yang tidak memenuhi kriteria serta tak memperhatikan kelestarian lingkungan.
"Masalah lingkungan harus diperhatikan, jangan sampai tambang malah menyengsarakan masyarakat serta dan membuat susah generasi yang akan datang," tukasnya.
Selain tidak taatnya para penambang terhadap peraturan, ternyata mereka juga kurang memperhatikan kewajiban untuk membayar retribusi kepada pemerintah.
"Ironisnya, ada perusahaan yang mempunyai utang sekitar Rp200 miliar kepada pemerintah propinsi," sesalnya.
Karena belum bisa mengharapkan pendapatan dari hasil tambang, Pemkab Tanah Laut menetapkan lebih selektif menerima perusahaan yang ingin berusaha di daerah ini.
Menyinggung kebijakan Pemkab Tanah Laut melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT KY, Adriansyah menjelaskan, hal ini sudah melalui pertimbangan dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan pemkab.
"Mengenai kebijakan pertambangan itu, pemkab bertindak sesuai dengan ketentuan. Jadi silakan kalau ada yang mengkritik," tantang Adriansyah.