Bumi refinancing utang Arutmin
Direktur Keuangan Bumi Eddie J Soebari mengatakan pembiayaan kembali kewajiban perseroan dan anak perusahaan itu dilakukan setelah perseroan melakukan hal serupa atas utang PT Kaltim Prima Coal senilai US$385 juta.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami dapat mengupayakan refinancing utang ini. Sehingga dengan demikian Bumi dapat melakukan penghematan sama seperti yang dilakukan KPC," kata dia kepada wartawan kemarin.
Eddie menjelaskan tingkat bunga utang perseroan dan Arutmin mengacu kepada tingkat bunga yang berlaku di pasar yaitu sekitar 9%.
Menurut dia, upaya membiayai kembali utang seperti tingkat suku bunga yang berlaku untuk utang KPC itu diharapkan menghasilkan efisiensi sekitar 3%.
Bumi saat ini diketahui memperoleh komitmen pembiayaan kembali utang KPC sebesar US$385 juta. Dengan perolehan pinjaman yang dibantu oleh Credit Suisse First Boston ini perseroan dapat menurunkan tingkat bunga dari 12% menjadi 6% atau (Libor+4%).
Dana refinancing itu diperoleh dari 24 lembaga keuangan global yang terdiri dari 12 bank dan 12 lembaga keuangan non-bank.
Lembaga keuangan itu a.l. Natexis Banques Popularies (cabang Singapura), PT Bank Chinatrust Indonesia, BNP Paribas (cabang Singapura), Moscow Narodny Bank Ltd, PT Bank International Indonesia Tbk, Bayeriche Hypo und Vereinsbank AG, Raiffeisen Zentral Bank Osterrech AG, RZB Austria, The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd (Singapura) dan CSFB.
Mengenai komposisi utang, menurut Eddie, tidak mengalami perubahan. Sebab, lanjut dia, kewajiban KPC yang dilunasi itu tetap harus dibayar.
Berdasarkan data per
Menyinggung penerimaan laba bersih perseroan, Bumi pada triwulan III/2004 membukukan laba bersih sekitar US$40 juta atau dalam sembilan bulan pertama tahun ini US$100 juta.
sumber: