Bumi Kembali Berguncang (1): Sumatera Barat Terkena dampak parah

Pagi hari tanggal 30 Oktober 2009, diberitakan tentang adanya Tsunami di sebelah selatan pasifik, tepatnya di Samoa, dan memakan puluhan korban, termasuk ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Sebelum tsunami melanda terjadi gempa berkekuatan 8,3 skala richter (SR).

Selanjutnya terjadi gempa lagi  sebesar 7,6 SR dengan episentrum atau pusat gempa terletak di koordinat 0,84 lintang selatan, 99,65 bujur timur, 57 kilometer baratdaya Pariaman, Sumatra Barat. Gempa terjadi pada pukul 17.16 WIB. Getaran akibat gempa dapat dirasakan hingga Sumatra Utara bahkan hingga Pekanbaru, Riau. Diberitakan puluhan orang tewas, Padang seperti kota mati, bandara lumpuh dan listrik mati. Kerugian dan jumlah korban masih terus dihitung

Respon Pemerintah

Pemerintah bergerak cepat dengan mengirim berbagai bantuan untuk membantu wilayah yang terkena musibah ini. Wakil Presiden Yusuf Kalla pada sore tanggal 30 September 2009, segera mengadsakan rapat terbatas dengan beberapa menteri dan pihak terkait untuk mengantisipasi dampak bencana ini. Perkiraan sementara dampak bencana akan luas dan lebih besar dari yangterjadi baru-baru ini di Tasikmalaya, Ciamis dan Pangalengan, mengingat cukup besarnya goncangan gempa ini.

Banyak pihak yang bergerak untuk membantu korban gempa ini. Khususnya Tim ESDM siaga bencana yang beranggotakan personil dari berbagai perusahaan pertambangan nasional kembali bergerak.Tadi malam tim yang sudah bergerak menuju lokasi adalah dari PT Tambang Batubara Bukit Asam, tim AIC, Tim TBO dan Tim ERG. Sedangkan hari ini beberapa tim lainnya, yaitu tim dari KPC, NNT, Adaro, Inco, Antam, Pongkor, Berau Coal, dan Arutmin akan bergerak hari ini. Sebagai tambahan, Tim pendahulu SAR dari PTBA terdiri 8 orang, sedangkan hari ini tim SAR lengkap beserta logistik sudah bergerak.

ep

 

sumber: