Bukit Asam Uji Tuntas Empat Perusahaan Tambang Batubara
Jakarta-Koran Tempo -Selasa, 245 Februari 2004- PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. akan mengakuisisi sejumlah perusahaan pertambangan Batubara di Kalimantan. Perusahaan pertambangan pelat merah ini sedang melakukan proses uji tuntas dan kelayakan terhadap sekitar empat perusahaan yang memiliki kontrak pertambangan.
Sekretaris perusahaan Bukit Asam Milawarma mengatakan, manajemen Bukit Asam menginginkan kepemilikan saham mayoritas di perusahaan pertambangan batubara yang sedang diincar itu. �Kami menginginkan kepemilikan saham 51 persen,� kata Milawarna kepada pers akhir pekan lalu.
Milawarma enggan memerinci keempat perusahaan batubara itu. Dia hanya menjelaskan perusahaan tambang batubara yang diincar itu berlokasi di Kalimantan Timur. Dia menambahkan, dalam melakukan uji tuntas perseroan memperhatikan beberapa hal utama seperti kualitas batubara, jumlah cadangan, dan jarak lokasi pertambangan.
Menurut Milawarma, akuisisi itu merupakan strategi perseroan untuk menambah produksi perusahaan. Tahun lalu, tuturnya sesungguhnya perseroan telah melakukan uji tuntas terhadap sembilan perusahaan pemegang kontrak pertambangan. Namun, saat ini tinggal satu perusahaan yang masih dalam proses uji tuntas. �Delapan lainnya batal,� kata dia.
Milawarma mengatakan, Bukit Asam membatalkan akuisisi atas kedelapan perusahaan itu karena memiliki beberapa kelemahan, baik dari sisi kualitas batubara, jumlah cadangan, maupun jarak lokasi penambangan. Ia tidak beresdia memerinci nama dan alasan penolakan terhadap masing-masing perusahaan. Namun, tuturnya, ada penambangan yang lokasinya sulit dijangkau sehingga menyulitkan transportasi pengangkutan. �Ini bisa meningkatnya biaya produksi. Jadi kurang layak.�
Sementara itu, Direktur Keuangan Bukit Asam A. Aziz Nashori mengatakan, harga batu bara di pasar international saat ini sedang membaik. Berdasarkan kontrak yang pernah dibuat dengan perusahaan Jepang Nippon Oil, tuturnya, Bukit Asam berhasil menjual batubara pada harga maksimal US$ 39 per ton. �Jumlah pesanan selama setahun sekitar 100 ribu ton,� kata dia.
Kontrak itu tuturnya, telah dimulai sejak Januari lalu hingga akhir tahun. Jika kalkulasi untuk penjualan ini saja, Bukit Asam mampu membukukan pendapat US$ 3,9 juta. Milawarma menambahkan, Bukit Asam biasanya melakukan ekspor ke Pakistan atau Spanyol selain Jepang. Harga di pasar international biasanya baru akan diketahui pada Maret karena mengikuti tahun fiskal di Jepang. Harga batubara yang terjadi, akan sangat dipengaruhi oleh transaksi antara Australia dan Jepang. �Harga mereka akan jadi refernsi pasar batubara di Asia.�
sumber: