Rapat umum pemegang saham PT Bukit Asam (PTBA) yang berlangsung di Jakarta Selasa memutuskan akan membagikan dividen Rp 91,5 per saham atau seluruhnya merupakan 50 persen dari perolehan laba bersih 2004 yang mencapai Rp 419,8 miliar.
Dirut PTBA, Ismet Harmaini seusai RUPS mengatakan, total dividen 2004 meningkat sekitar 70 persen dibandingkan total dividen 2003 sebesar Rp123,6 miliar atau 50 persen dari laba bersih 2003.
Ismet menjelaskan, dari total dividen tersebut perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp5,8 per saham pada 29 Desember 2004 lalu sehingga sisa dividen yang akan dibagikan sebesar Rp197,5 miliar atau sebesar Rp 85,7 per saham sebagai dividen final.
"Dividen itu akan dibagikan pada 22 Juli 2005," katanya.
Adapun sisa laba bersih perseroan sebesar Rp201,5 miliar atau sekitar 48 persen akan digunakan untuk dana cadangan.
PLTU Banko Tengah
Ismet mengatakan, pembangunan PLTU Mulut Tambang Banko Tengah (Sumsel) dengan kapasitas 4 X 600 mega watt per akhir Desember 2004 statusnya berada pada tahap pembentukan perusahaan patungan, yang terdiri dari PTBA (20 persen), PT Indika (25 persen) dan China Huadian Corp (55 persen).
"Kebutuhan investasi untuk PLTU tersebut sekitar 2 miliar dolar AS," katanya.
Sementara itu kebutuhan batubara untuk PLTU tersebut akan dipasok dari PTBA sekitar 10 juta ton per tahun.
"Diperkirakan PLTU Banko Tengah ini akan mulai beroperasi pada 2009," ujarnya.
Sedangkan PLTU Mulut Tambang Peranap (Riau) dengan kapasitas 2 X 250 mega watt sedang dalam tahap menunggu tanggapan PT PLN atas proposal Power Purchase Agreement (PPA) yang telah disampaikan pada Juli 2004.
PLTU ini merupakan sebuah perusahaan patungan yang terdiri dari PTBA, PT Indonesia Power dan Pemda Riau.
"Proyek tersebut membutuhkan dana sekitar 780 juta dolar AS dan diperkirakan mulai beroperasi pada 2010. Diperkirakan kebutuhan batubara untuk proyek PLTU tersebut sebesar 3,5 juta ton per tahun yang seluruhnya akan dipasok dari PTBA," tambahnya.(*) |