Briket batu bara sepi pembeli

Briket batu bara sepi pembeli

Bisnis, 21 Desember 2005

 

BANDUNG: Penjualan briket batu bara kepada segmen rumah tangga tidak menunjukkan lonjakan permintaan yang signifikan, padahal sejak Oktober 2005 penjualan minyak tanah di wilayah Bandung-Sumedang menurun hingga 30%.

Ketua Hiswana Migas Bandung-Sumedang Dadang Amir Hamzah mengatakan penjualan briket batu bara ternyata di luar perkiraan. Sepi pembeli, bahkan di sejumlah gudang pengusaha tidak terlihat antrean yang signifikan.

"Perkiraan awal kami setelah harga BBM terutama minyak tanah naik, maka banyak masyarakat yang mengalihkannya ke briket batu bara. Tetapi perkiraan tersebut meleset," kata dia kemarin.

Menurut dia, bila konsumsi minyak tanah turun ada kemungkinan masyarakat memakai energi lain, tetapi ternyata tidak seperti yang diperkirakan.

Dadang mengungkapkan penurunan penjualan minyak tanah sekitar 30% kemungkinan disebabkan masyarakat lebih menghemat pemakaian energi, menurunnya jumlah pembelian karena tidak ada lagi antrean serta rebutan mi-nyak tanah.

Sebab lainnya, kata dia, kemungkinan menurunnya penyelewengan pemakaian minyak tanah oleh sejumlah masyarakat atau masyarakat pinggiran cenderung menggunakan kayu bakar sebagai subsitusi penggunaan minyak tanah.

Oleh karena itu, pemakaian briket batu bara ternyata tidak melonjak seperti yang diperkirakan semula, Hiswana sendiri sudah melakukan pengecekan ke lapangan apakah briketnya tersedia atau tidak.

"Kami sendiri ikut menyalurkan briket batu bara, tetapi ternyata permintaannya masih sedikit. Sebagian masyarakat masih ketakutan dan khawatir dengan isu dampak lingkungan dari batu bara, se-perti dugaan asapnya yang beracun," katanya.

sumber: