Briket Batu Bara Dapat Disegerakan
Briket Batu Bara Dapat Disegerakan
Bebas Kanker Paru-paru
BALIKPAPAN-Rencana Forum Biru Kaltim Post untuk menyosialisasikan industri dan penggunaan briket batu bara beserta tungkunya mulai dikonkretkan. Hal ini ditandai dengan pertemuan antara para pengurus Forum Biru --antara lain, Sabri Ramdhany, Kurnia Sutanto, Badrul Munir-- dengan Sabarudin Panricalle sebagai pengusaha pengguna briket batu bara, Prof Dr Ristono selaku ketua Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi (LPPM STT Migas) dan Bahrun perwakilan dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Balikpapan, di Gedung Biru, Senin (10/10) sore.
Yang cukup menjadi kejutan adalah, terkuaknya potensi briket batu bara secara lebih mendalam melalui sharing dengan beberapa pihak yang berkompeten tersebut.
Sabarudin membagi pengalamannya selama di Belanda dan Jerman bahwa risiko penggunaan briket batu bara di kedua negara tersebut selama ini sangat minim. Apalagi dengan diadakannya penelitian bahwa para pembersih cerobong asap di sana rentan terhadap kanker paru-paru yang diakibatkan oleh karsinogen. Zat yang sama juga adalah hasil pembakaran kompor minyak tanah. Sebaliknya, pembakaran briket batu bara tidak menghasilkan zat tersebut. Di negara-negara Eropa, penggunaan briket batu bara ini biasanya digunakan oleh restoran barbeque atau makanan panggang.
Ristono siap mem-back up sosialisasi ini dari sisi teknis dan ilmiah. Karena sesuai dengan penelitiannya di Jepang, bahwa penggunaan produk ini sangat minim risiko dan murah. Dikatakan murah karena pada saat ini harga satu kilo briket batu bara sekitar Rp600 dan dapat dipergunakan secara terus-menerus selama empat jam. Sedangkan kadar kalorinya tergantung dari jenis dan kadar sulfur batu baranya. Tungkunya juga sederhana dan tidak membutuhkan material khusus dan langka.
Dari hasil pertemuan tersebut disimpulkan bahwa penggunaan sekaligus industri briket batu bara di Kaltim dapat disegerakan. Oleh karena itu, langkah Forum Biru dalam waktu dekat ini akan mengadakan sosialisasi ke pemerintah daerah secara lebih intens, sekaligus memperkenalkannya langsung kepada masyarakat tentang penggunaan serta pembuatan briket batu bara.
SOLUSI KRISIS
Seperti telah diketahui, sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Forum Biru mulai bergerak menyosialisasikan manfaat briket batu bara sebagai pengganti kompor minyak. Forum pengusaha bentukan Kaltim Post ini beranggapan bahwa diperlukan solusi konkret daripada sekadar mengeluh akan mahalnya harga minyak tanah. Oleh sebab itu, lebih dari sekadar menyosialisasikan manfaatnya, forum ini sudah bergerak ke arah penggunaan dan cara pembuatan bahan bakar alternatif minyak tanah itu.(hil)
sumber: