BPH Migas Usulkan Pengawasan BBM Pakai GPS
BPH Migas Usulkan Pengawasan BBM Pakai GPS |
![]() |
Selasa, 13 September 2005 01:43:05 |
![]() |
JAKARTA–– Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) mengusulkan agar pengawasan distribusi BBM memakai sistem Global Positioning System (GPS). “Memang biaya investasinya tinggi tapi penggunaannya jangka panjang,� jelas Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono, usai mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Senayan, Senin (12/9). Tubagus mengatakan penyelundupan terjadi karena adanya perbedaan harga antara BBM yang dijual ke masyarakat, industri dan luar negeri. “Makanya banyak yang dilarikan ke industri dan luar negeri,� jelasnya Agar distribusi BBM bisa diawasi dengan jelas pada tingkat agen dan SPBU maka sistem GPS jauh lebih akurat. Menurutnya, tidak ada jaminan agen dan SPBU menjual semua jatah BBM yang mereka terima ke masyarakat. “Bisa saja mereka jual ke industri dan luar negeri,� kata Tubagus. Pada dengar pendapat dengan DPR, BPH Migas juga memaparkan rencana sistem distribusi BBM yang dibagi menjadi empat wilayah. Wilayah usaha niaga I untuk pasar belum berjalan yaitu Sumatera Utara, Riau dan kepulauan. Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung dan Jambi. Pada wilayah ini yang masuk kategori daerah tertinggal yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Bengkulu. Wilayah II untuk pasar yang sudah berjalan masing-masing DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. Sementara wilayah III untuk pasar belum berjalan yaitu Kaltim, Kalsel, Sulsel dan Maluku. Pada wilayah ini yang masuk daerah tertinggal yaitu Kalteng, Kalbar, Sulut, Sultra, Sulteng, Gorontalo, Malut, Papua dan Irjabar. Wilayah IV untuk pasar belum berjalan yaitu daerah NTB dan daerah tertinggal yakni NTT. Sementara kuota BBM bagi wilayah I yakni 12.800.000 kiloliter per hari, wilayah II yakni 31,275,000 kiloliter per hari, wilayah III yaitu 12,787,000 kiloliter per hari dan NTT,NTB yaitu 1,017,000 kiloliter per hari. Dari permintaan masing-masing wilayah akan mendapat BBM impor yaitu 2.290.000 kiloliter per hari untuk wilayah I, 14.657.000 kiloliter per hari untuk wilayah II, 3.900.000 kiloliter wilayah III dan 298.000 kiloliter untuk wilayah IV per harinya. BPH Migas akan mulai memberlakukan sistem distribusi itu pada 24 November 2005 mendatang. (jbp/asw/ade) |