Biji Besi Harus Diangkat
Biji Besi Harus Diangkat
Jumat, 10 Maret 2006 02:25:28 Kotabaru, BPost
Demikian rekomendasi yang dikeluarkan tim pemantau aspek biologis diketuai Ir Suhaili Asmawi MS, dari Fakultas Perikanan, Universitas Lambung Mangkurat, Kamis (9/3).
Poin penting yang dipaparkan Suhaili, yakni kontak langsung antara daratan di sekitar pelabuhan yang mengandung biji besi dengan perairan harus ditekan hingga titik terendah agar tidak terjadi pencucian besi sulfat yang menyebabkan air berwarna merah.
Kemudian, stokpile di sekitar pelabuhan harus dilengkapi dengan parit keliling agar limbah tidak langsung masuk ke perairan laut.
Saran yang diberikan kepada PT SILO dari tim pemantau ini, berdasar kesimpulan yang diambil melalui pemantauan keberadaan biji besi dengan penyelaman di sekitar PT SILO dan menemukan hamparan biji besi di depan pelabuhan pada ke dalaman enam sampai tujuh meter.
Menurutnya, warna merah di sekitar perairan disebabkan proses pencucian. "Sementara, anggapan menurunnya jumlah nener dan benur di lokasi tersebut kemungkinan karena berkurangnya kelimpahan larva," jelasnya.
Masalah, pertumbuhan ikan bandeng kurang baik di kawasan tersebut, menurutnya, hanya karena rendahnya ketersediaan makanan yang cocok bagi bandeng sebagai akibat daya dukung lahan sudah mulai berkurang.
Sementara hasil laporan pemeriksaan kualitas air, air limbah dan udara PT SILO yang dilakukan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberatasan Penyakit Menular (BTKL-PPM) kelas 1 Banjarbaru, menyarankan menjaga kualitas udara agar tetap memenuhi baku mutu. dhs
Meski belum bisa memastikan penyebab terjadinya pencemaran di perairan sekitar Tanjung Mangkok, Pulau Sebuku, Kotabaru, terkait aktivitas pertambangan biji besi PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO), namun biji besi di sekitar perairan itu harus segera diangkat. sumber: