Beroperasi 29, yang Lapor Cuma 5 Pemerintah Akan Monitor Perusahaan Tambang di Kutim


 

 

 Kaltimpos,  SANGATTA- Meksi Kutim memiliki luas wilayah dan potensi batu bara cukup besar, namun itu belum dikelola secara optimal. Bahkan dari 29 perusahaan yang masih aktif dan memiliki perizinan berdasarkan inventarisasi dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Geologi dan Sumber daya Mineral, yang melaporkan kegiatan hanya 5 perusahaan saja.

Kelima perusahaan yang aktif melaporkan kegiatannya itu adalah, PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Indominco Mandiri, PT Kitadin Tanjung Mayang (KTM), PT Perkasa Inakakerta, dan PT Kobexindo. Selebihnya belum memberikan laporan kepada pemerintah Kutim.

Dari 29 perusahaan yang mengantongi perizinan itu, menurut Kepala Dinas Pertambangan Kutim Drs HM Roos Darno M.Eng, MM, 10 di antaranya perusahaan pemegang perizinan kuasa pertambangan (KP), 15 perusahaan pemegang perizinan PKP2B, dan 4 perusahaan pemegang perizinan kontrak karya (KP).

Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan kembali mengirimkan surat kepada seluruh perusahaan pertambangan untuk segera melaporkan kegiatannya di lapangan, sehingga pemerintah melalui dinas teknis yang dipimpinnya bisa memonitor langsung kegiatan di lapangan.

Dijelaskan, batu bara di Kutim mulai dieksplorasi sejak tahun 1982 dan hingga kini telah berproduksi sekitar 100 juta ton. Batu bara yang dikelola PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Indominco Mandiri sebagian besar diekspor ke Jepang, Taiwan, Amerika dan bebrapa negara Eropa.

“Potensi dan cadangan batu bara di Kutim 5,35 miliar ton. Kekayaan alam ini tersebar di Sangatta, Bengalon, sangkulirang, Longlees Busang dengan klasifikasi teruji 1,95 miliar ton, terkira 720 juta ton dan terduga 2,67 miliar ton,� katanya.

Selain batubara, menurutnya, Kutim masih menyimpan potensi minyak dan gas serta emas. Antara lain di beberapa kecamatan, seperti Sangkulirang yang memiliki potensi migas namun belum diolah secara optimal.

Sedangkan emas terdapat di kawasan sungai Pesab kecamatan Konbeng, Sungai Telen, Sungai Marah dan Sungai Sangatta. Selain itu juga terdapat di kawasan Sungai Kelinjau, Sungai Atan di Mura Ancalong dan sekitar Mekar Baru kecamatan Busang. “Mungkin masih ingat peristiwa Mega Gusman yang meluncur dari helikopter, warga Filipina yang menjadi manager PT Bre-X di Busang. Bre-X adalah perusahaan yang mengeksplorasi emas di Busang beberapa tahun silam. Potensi emas di sana tentu ada, namun tidak sebesar perkiraan PT Bre-X. Jika ada yang ingin melakukan investasi kami akan sangat berterima kasih,� paparnya.

Potensi lainnya, menurut ketua FKPPI Kaltim ini, adalah ditemukan besi di sekitar Kaliorang dengan cadangan sekitar 19,7 juta ton. Sedangkan di Kecamatan Sangkulirang dengan cadangan 52,5 juta ton.

Bukan hanya itu, Kutim juga menyimpan potensi kekayaan sumber daya alam berupa lempung, gipsun yang ditemukan di sekitar Sungai Sekerat Kecamatan Kaliorang dan sungai Bengalon.

Sedangkan potensi minyak di kawasan Sangatta 6.000 hektare, Sangkulirang 12 ribu hektare. Sedangkan gas berada di daerah Bengalon sekitar 20 ribu hektare, Sangkulirang 11 ribu hektare dan Pulau Miang Besar 8 ribu hektare.(

sumber: