Berau Coal Raih Peringkat Emas

Berau Coal Raih Peringkat Emas

Sukses Terapkan Standar K3 dan Pengelolaan Lingkungan

Tribun Kaltim, 13 Januari 2005


TANJUNG REDEB-Sukses kembali ditorehkan manajemen PT Berau Coal (BC) bersama karyawannya. Ini setelah PT BC sukses meraih peringkat emas dari Dirjen Mineral Batubara dan Panas Bumi-Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pasalnya, PT BC dinilai berhasil dalam menerapkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta Pengelolaan Lingkungan. Ini, ditandai dengan tidak ada kecelakaan fatal di lokasi tambang yang menyebabkan karyawan meninggal dunia dari tahun 2004 hingga 2005.

Sukses inilah ang akhirnya mengantarkan perusahan tambang batubara itu meraih prestasi safety wward katagori emas, yang diterima akhir Desember 2005 lalu. Penghargaan ini, hampir bersamaan dengan penghargaan ‘Corporate Social Responbility Awards’, yang diterima PT BC.

“Saya berharap peringkat emas yang didapat, tidak membuat kita semua lupa diri. Namun, peringkat itu bukan karena kebetulan, tapi memang didasari kesadaran peningkatan kerja dan tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan para pekerja,� kata Manajer Plant Soub Division PT BC, Made Seroja di depan para karyawannya saat memperingati bulan bakti K3 dan lingkungan, Kamis (12/1) kemarin.

Made menyatakan, meski meraih peringkat emas, hingga saat ini belum semua mitra PT BC yang berjumlah 14 perusahaan, juga meraih prestasi yang sama. Pasalnya, baru ada 10 mitra perusahaan saja yang meraih peringkat emas. Sisanya, empat perusahaan peringkat hijau dan 1 perusahaan peringkat biru.

Dengan jumlah ternaga kerja maupun jam kerja yang besar, lanjut Made, memang tidak mudah menciptakan tempat kerja yang aman, terhindar dari potensi kecelakaan. “Ini jadi tantangan bagi kita, agar di tahun 2006 nanti mampu mewujudkan zero incident dan zero fatality, sehingga selain dapat tetap mempertahankan peringkat emas yang telah dicapai juga dapat memacu mitra kerja bisa meraih prestasi terbaik,� ujarnya.

Dia menambahkan, dengan tenaga kerja sebanyak 3.058 orang dan sekitar 9.506.601,6 jam kerja, potensi kecelakaan memang tergolong retan terjadi di perusahaan tambang. Adapun rincian kecelakaan yang terjadi di tahun 2005, first Aid 42 kasus, minor injury (kecelakaan kurang dari 20 menit) 7 kasus, major injury (kecelakaan kurang 2 minggu) 2 kasus, property damage (kerusakan) 167 kasus, fire case 8 kasus, Nearmiss 113 dan incident rate 36 kasus. “Dengan tingkat keseringan/FR 0,95 dan tingkat keparahan 36 mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp2 miliar,� tutur Made.

Sementara itu, Public Relation PT BC, Arif menjelaskan, bulan K3 berlangsung selama sebulan, berlangsung dari 12 Januari hingga 12 Februari 2006. Pelaksanannya, kata dia, diisi dengan kegiatan sosialisasi K3, bakti sosial dan berbagai lomba bidang K3 dan lingkungan, seperti housekeeping workshop, safety talk, fire & rescue, cermah K3 dan lomba foster.

sumber: