Bebasnya Membeli Merkurium di Kalteng

Media Indonesia. Air Raksa (merkurium/Hg) yang digunakan oleh para penambang emas tanpa izin (PETI), ternyata dijual bebas di Kalimantan Tengah. Di pasar tradisional di Desa Kereng Pangi, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah (Kalteng), para penjual bahan kimia menjual merkurium (mercury) dengan harga Rp. 20.000,- s.d. Rp. 30.000,- per 100 gram.

Dari pantauan Media kemarin dipasar tradisional Kereng Pangi, merkurium biasanya banyak terdapat di toko emas atau toko-toko yang menjual bahan kebutuhan bagi para pencari emas, seperti, katu sedot, slang paralon, karpet penyaring emas, dan mesin penyedot emas. Amin, 33 tahun pedagang bahan kebutuhan bagi penambang emas mengatakan pasokan merkurium didapatnya dari Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim).

Biasanya kami membelinya dari pedagang yang membawa dari Sampit mereka datang kemari seminggu sekali, dan mengedrop air raksa bersama-sama dengan barang kebutuhan para penambang emas, ujar Amin. Ia menjelaskan biasanya membeli 1 Kg per minggu. Sebelum satu minggu air raksa itu sudah habis. Maklum disini terdapat ribuan penambangan emas tanpa izin (PETI). Namun, bila kehabisan stok barang biasanya kami beli Palangkaraya.

Air Raksa sangat dibutuhkan oleh penambang saat melakukan pemilihan antara emas dengan partikel lain. Air Raksa ini dibutuhkan setelah membersihkan pasir emas dengan deterjen. Setelah bersih pasir emas di campur dengan air raksa untuk memisahkan antara emas dan bahan lain. Digunakan air raksa bahan kimia tersebut akan menyatu dengan emas yang sudah bercampur dengan air raksa itu akan dipadatkan, untuk kemudian disimpan. Nanti bila saatnya mau menjual, baru emas yang bercampur air raksa itu dibakar di toko emas untuk membuang air raksanya

 

sumber: