Batu Bara Undang Minat Investor

Batu Bara Undang Minat Investor

Media Indonesia, 9 Mei 2005

 

BANJARMASIN (Media): Sumber daya alam yang dimiliki Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), dapat mengundang kehadiran investor guna mempercepat perkembangan perekonomian wilayah ini. Kekayaan yang dimiliki kabupaten ini antara lain batu bara, perkebunan, dan kerajinan.

'Salah satu daya tariknya adalah karena kita kaya dengan sumber daya alam seperti batu bara. Belum lagi, banyaknya kerajinan rakyat berupa kain tenun Pagatan yang sudah diterima oleh pasar di Hong Kong dan Eropa,' kata mantan penjabat Bupati Tanah Bumbu Zairullah Ashar, kemarin.

Peluang itu semakin besar karena sejak memisahkan diri dari kabupaten induk, Kotabaru, pada 2003, katanya, Tanah Bumbu memiliki bandara, sendiri yaitu Bandara Bersujud. Dengan demikian, investor dapat dengan mudah menjangkau kabupaten ini.

'Dengan adanya bandara tersebut, pintu masuk ke daerah yang kaya batu bara ini menjadi terbuka lebar bagi investor dalam dan luar negeri. Penerbangan dapat dilakukan tiga kali seminggu dari Banjarmasin-Batulicin-Surabaya pulang pergi,' tuturnya.

Dia juga mengatakan, kekayaan lain yang dapat digarap investor ialah kebun kelapa sawit dan tanaman jagung serta kacang. Sebab, kata Zairullah, lahan di wilayah ini sangat cocok untuk jenis tanaman tersebut.

Untuk mendukung investasi, tambahnya, kabupaten ini juga telah mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui penetapan alokasi untuk sektor pendidikan sebesar 25% pada APBD tahun anggaran 2005.

Angka sebesar itu belum termasuk pengadaan fisik berupa tambahan sekolah, pemberian insentif kepada guru untuk melanjutkan kuliah, beasiswa untuk siswa berprestasi, dan mengupayakan peningkatan kualitas perguruan tinggi yang ada di Tanah Bumbu.

Zairullah mengatakan perkembangan yang paling pesat terjadi sejak memisahkan diri adalah peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari dana royalti hasil tambang batu bara. Tahun lalu royalti batu bara hanya 0,6% per tahun atau sekitar Rp13 miliar, tahun ini naik menjadi 6% atau sebesar Rp260 miliar.

Selain itu, tambahnya, pendapatan asli daerah (PAD) Tanah Bumbu juga naik dari Rp40 juta hingga Rp50 juta per bulan, menjadi sekitar Rp3 miliar sampai Rp4 miliar.

sumber: