Bakosurtanal pasarkan peta digital secara online

JAKARTA (Bisnis): Bakosurtanal mengkombinasikan pemasaran produk peta digital melalui sistem online dan konvensional untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi produk dari lembaga pemerintah itu sekaligus meningkatkan penetrasi pasar.

Sukendra Martha, Kepala Pusat Pelayanan Jasa dan Informasi Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), mengatakan sebelumnya pemasaran produk peta digital lembaga pemerintah itu lebih banyak dilakukan secara konvensional melalui sejumlah gerai yang tersebar di berbagai daerah.

Namun bersamaan dengan kebijakan Bakosurtanal yang mencanangkan 2004 sebagai tahun informasi geospasial elektronik, tutur dia, sistem pemasaran juga diperluas yang memungkinkan diakses melalui Internet.

"Memang pemasaran secara online belum tentu secara otomatis mendongkrak pasar peta digital karena belum banyak masyarakat pengguna peta yang memanfaatkan sarana komunikasi berbasis elektronik ini. Tapi, setidaknya informasi produk Bakosurtanal bisa lebih luas," ujarnya akhir pekan lalu.

Dia mengakui pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan peta digital masih tergolong kurang padahal kebutuhan pasar masih cukup tinggi terutama untuk mendukung perencanaan pembangunan prasarana fisik termasuk e-government.

Sejauh ini, menurut dia, kebutuhan pasar peta digital lebih banyak dari kalangan konsultan swasta terutama digunakan sebagai referensi perencanaan pembangunan prasarana fisik termasuk proyek pemerintah.

"Dengan lebih banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat kami mengharapkan pemanfaatan peta digital semakin meningkat sekaligus mendongkrak omzet Bakosurtanal. Pemasaran melalui Internet merupakan salah satu cara untuk mendukung sosialisai," katanya.

Berdasarkan data dari Bakosurtanal, dalam periode 2001-2003 angka penjualan produk peta lembaga pemerintah itu terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dari Rp791,15 juta pada 2001 menjadi Rp1,44 miliar (2002) lalu meningkat menjadi Rp1,8 miliar pada 2003.

Sukendra menjelaskan dana promosi yang dianggarkan Bakosurtanal selain digunakan untuk kegiatan real promotion juga untuk sarana penunjang promosi dan pemasaran lainnya termasuk pelayanan jasa dan informasi.

Adapun peta-peta yang sudah disediakan Bakosurtanal saat ini, dia menyebutkan antara lain peta berskala 1:250.000 dan peta skala 1:25.000 untuk daerah Bali, Lombok, Nusa Tenggara, dan Timor Barat.

Sedangkan untuk daerah Sumatra, tambahnya, sudah tersedia peta skala 1:50.000 tapi masih menggunakan data dan informasi yang lama."Bakosurtanal belum merevisi peta tersebut karena kebutuhan anggarannya cukup besar. Tapi kami siap mendistribusikan peta-peta yang sudah ada jika memang diperlukan."

Dia mengungkapkan hingga saat ini sudah sekitar 85% wilayah geografis Indonesia dipetakan berdasarkan skala 1:25.000 hingga 1:50.000. Selain itu, lanjut Sukendra, Bakosurtanal juga sudah menyiapkan peta skala 1:500.000 hingga 1:1.000.000.

Khusus untuk kawasan Timur Indonesia (KTI), Sukendra mengakui Bakosurtanal masih kesulitan memetakan seluruh wilayah itu karena selain keterbatasan anggaran juga kendala cuaca sehingga institusi tersebut juga membuka kesempatan kepada investor di bidang pemetaan.

Dia menyatakan rencana kerja dan anggaran tahun ini tetap akan difokuskan untuk pemetaan di wilayah KTI dengan menggandeng pemda setempat yang juga dapat memanfaatkan data digital dari proyek itu. (jha)

sumber: