Babel-Sumsel Berebut Pelabuhan Batu Bara

Palembang, Kompas - Dua daerah yang sebelumnya merupakan satu wilayah, Provinsi Bangka Belitung atau Babel dan Sumatera Selatan, kini sama-sama ngotot membangun pelabuhan untuk tempat pengapalan batu bara.

Berkait dengan rencana pembangunan pelabuhan itu, Senin (14/5) kemarin, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Babel Yan Megawandi mengadakan pertemuan dengan Bappeda Sumsel.

Babel, yang pisah dari Sumsel awal tahun 2001, kata Yan, sangat memerlukan kehadiran investor. Untuk membuka isolasi dan merangsang investasi itu, Babel sebagai provinsi kepulauan sangat membutuhkan pelabuhan.

Persoalannya, saat ini Pemprov Sumsel juga sedang memulai pembangunan pelabuhan Tanjung Api-api di Kabupaten Banyuasin, sebagai tempat pengapalan batu bara. Karena muatan batu bara yang diincar kedua provinsi itu sama, yakni dari PT Bukit Asam, Pemprov Sumsel, khawatir akan kehilangan pendapatan jika pengapalan batu bara lewat Babel.

Meskipun demikian, Yan menyatakan tidak ada salahnya dibangun dua pelabuhan di Tanjung Api-api dan Babel.

Sebelumnya, Pemprov Sumsel juga menentang rencana pembangunan rel dan kanal oleh investor China untuk mengangkut batu bara dari tambang PT Bukit Asam di Tanjung Enim (Sumsel) ke Bangka. Alasannya sama, karena pengapalan tidak lewat Tanjung Api-api.

Menurut kontraktor PT Trimitra Adiyasa, di pelabuhan Tanjung Api-api kurang efisien karena lumpurnya terlalu tebal, sekitar 10 meter.

"Investor pasti mencari yang paling efisien. Masalahnya apakah pertimbangan efisiensi investor bisa sesuai dengan pemikiran pemerintah daerah Sumsel. Kami menunggu hasil pembicaraan investor dan pemerintah daerah di Sumsel," kata Yan.

sumber: