ATL Tawarkan Barrier Gate

ATL Tawarkan Barrier Gate
Kaltimpost, 22 November 2005

GUNA memantau produksi dan penjualan batu bara milik perusahaan yang beroperasi di daerah ini, sebuah perusahaan dari Bandung, PT Alam Teknindo Lestari (ATL) menawarkan sebuah alat untuk memonitor alur produksi dan pengiriman emas hitam tersebut ke Pemkab Kutim. Alat yang ditawarkan itu berupa alat timbang dan monitor lalulintas angkut batu bara atau barrier gate.

Alat itu menurut direktur PT Alam Teknindo Lestari (ATL) Ramses Purba, memiliki keunggulan tersendiri. Dengan teknologi yang dimiliki, alat tersebut mampu memonitor lalu lintas angkut serta volume batu bara yang diangkut. Sehingga berapa pun produksi yang dilakukan PT Kaltim Prima Coal (KPC), bisa diketahui dengan alat tersebut.

"Alat ini bisa mengetahui dari monitor batu bara yang diangkut. Setiap aktivitas angkutan emas hitam bisa termonitor melalui kamera yang dipasang," paparnya.

Dengan memonitor melalui alat tersebut, pihak Pemkab bisa mengetahui berapa besar atau volume batu bara yang diangkut ke kapal untuk dipasarkan setiap periode tertentu. Sehingga transparansi produksi dan batu bara yang diangkut bisa diketahui dengan jelas.

Selain itu, juga bisa mengeliminir kebocoran saluran retribusi dan kesepkatan profit sharing dengan pihak pengelola tambang batu bara. Untuk membeli alat itu, pihak ATL menawarkan dana sekitar Rp2,9 miliar. Dana tersebut diperuntukkan biaya perangkat keras, perangkat jaringan komunikasi, perangkat lunak dan jasa.

Pembangunan aplikasi barrier gate untuk monitoring angkuta batu bara itu diharapkan mampu memberikan masukan dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutim ke depan. Pihak ATL juga memberikan garansi alat selama dua tahun dan perangkat lunak 3 tahun.

Belum diketahui apakah Pemkab Kutim tertarik untuk investasi membangun aplikasi barrier gate tersebut. Pemkab Kutim akan meminta kepada manajemen ATL untuk melakukan presentasi. Tentunya bakal dikaji keuntungan dan kerugiannya.

sumber: