Arutmin Tingkatkan Produksi Batu Bara Kalori Rendah

Arutmin Tingkatkan Produksi Batu Bara Kalori Rendah

Kompas, 7 Februari 2006

 

Pelaihari, Kompas - PT Arutmin Indonesia menargetkan peningkatan produksi batu bara kalori rendah atau low rank coal sebesar 20 juta ton per tahun pada 2010. Peningkatan produksi batu bara kalori rendah tersebut untuk mendukung pasokan pembangkit listrik tenaga uap.

Demikian dikemukakan Site Manajer Area Tambang Asam- asam PT Arutmin Joko Wintolo, Senin (6/2). Lokasi tambang Asam-asam berada di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

�Arutmin menargetkan produksi low rank coal 20 juta ton per tahun pada tahun 2010 nanti,� ujar Joko.

PT Arutmin dan Kaltim Prima Coal berada di bawah payung perusahaan induk atau holding PT Bumi Resources Tbk, yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh keluarga Bakrie.

Dengan bagian produksi sebesar 18 persen, maka Arutmin Indonesia menempati urutan ketiga sebagai produsen batu bara di Indonesia. Tahun 2004, produksi batu bara Arutmin mencapai 15 juta ton.

Batu bara kalori rendah adalah jenis batu bara subbituminus dengan kalori kurang dari 5.000. Karena nilai kalorinya yang rendah jenis batu bara muda tersebut kurang menguntungkan untuk ekspor.

Tidak diminati

Eksploitasi atas batu bara tersebut kurang diminati perusahaan tambang. Namun, dengan rencana menambah lebih banyak jumlah pembangkit listrik tenaga uap, maka komoditas batu bara ini akan memiliki pasar yang menjanjikan.

Meskipun potensinya sudah dilirik sebagai bahan bakar PLTU, pembangkit yang memakai batu bara kalori rendah tetap perlu penyesuaian. Mengingat sifat batu bara muda ini lebih cepat terbakar.

Dengan demikian, untuk bisa memanfaatkan dengan optimal, maka penyesuaian setelan mesin pembangkit diperlukan.

Hubungan Masyarakat PT Arutmin Zainuddin Lubis mengatakan, Arutmin mengikuti tender penyediaan batu bara untuk PLTU Cilacap, Tanjung Jati B, dan PLTU Batam.

Sampai saat ini Arutmin masih menyuplai kebutuhan PLTU Suralaya, Jawa Barat, sebanyak 3,6 juta ton per tahun.

�Untuk ikut tender PLTU baru itu syaratnya, peserta tender harus mempunyai cadangan minimal 250 juta ton. Dari empat tambang Arutmin kami perkirakan cadangan mencapai 350 juta ton,� ujar Zainuddin.

Target produksi tercapai

Dengan cadangan sebesar itu, manajemen Arutmin yakin target produksi 20 juta ton dapat dicapai dalam waktu lima tahun.

Batu bara berasal dari tiga tambang yang berada di wilayah Kalimantan Selatan, yaitu; Asam- asam, Senakin, dan Satui.

�Memang saat ini produksi low rank coal baru mencapai volume sekitar 1 juta ton, itu karena tambangnya baru dibuka tahun 2004. Akan tetapi, dari tiga tambang tersebut kita targetkan 15 juta ton pada tahun 2008 untuk suplai tiga PLTU di Jawa,� kata Joko.

Arutmin Indonesia sudah mempersiapkan sarana pelabuhan untuk mengangkut batu bara tersebut. Karena sifatnya yang lebih mudah terbakar, batu bara kalori rendah memerlukan perlakuan khusus dalam penyimpanan dan pengangkutan.

Saat ini untuk pengapalan batu baranya, Arutmin masih menyewa tiga pelabuhan milik perusahaan lain.

Akan tetapi, dengan peningkatan produksi sebesar itu, maka pihak manajemen Arutmin memutuskan akan membangun sarana pelabuhan berkapasitas satu juta ton di daerah Satui. Pelabuhan tersebut akan menjadi pelabuhan kedua yang dimiliki oleh perusahaan setelah North Pulau Laut Coal Terminal di Kotabaru.

sumber: