Antam Jual Saham Baru Maksimal 7, 5 Persen

 

Jakarta,  Koran Tempo/Senin, 1 Maret 2004PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) sedang mengkaji kemungkinan penerbitan saham baru sebesar 7,5 persen pada tahun ini. Direktur Utama Aneka Tambang Dedi Aditya Sumanagara mengatakan, dana hasil penerbitan saham baru itu akan digunakan untuk membiayai proyek penambangan bauksit Alumina Tayan di Kalimantan Barat. “Untuk modal sendiri proyekitu, salah satunya bisa dari penerbitan saham baru,“ kata Dedi ketika dihubungi Koran Tempo kemarin.

Dedi menjelaskan, proyek pembangunan penambangan bauksit itu diperkirakan menelan biaya sekitar US$ 220 juta (Rp. 1,9 triliun). Rencana pelaksanaannya saat ini juga terus dibahas dengan mitra proyek. “kita sedang menunggu persetujuan partner,“ kata dia. Dedi tidak menjelaskan berapa target dana hasil hasil penerbitan saham baru ini. Namun belum lama ini seorang pejabat kementerian Badan Usaha Milik Negara menyebutkan jumlah dana yang diperoleh diperkirakan US$ 31 juta (sekitar Rp. 281 miliar).

Sekretaris Perusahaan Antam Dohar Siregar dalam penjelasannya ke Bursa Efek jakarta belum lama ini menyebutkan, pembangunan proyek Alumina Tayan direncanakan dengan membentuk Project Company antara Antam dengan mitra international. Salah satu alternatif pendanaannya dengan mekanisme penerbitan saham baru (right issue). Antam sampai saat ini masih menunggu persetujuan pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas Antam. Menurut Dohar, skema pembiayaan proyek Al;umina ini diharapkan bisa rampung pada kwartal pertama (koran tempo, 13 Februari 2004).

Penerbitan saham baru Antam itu kemungkinan besar merupakan satu paket dengan rencana divestasi saham pemerintah merupakan di perusahaan pertambangan milik negara itu. Saat ini pemerintah merupakan pemegang saham mayoritas sebesar 65 persen dan sisanya dimiliki publik. Pemerintah sendiri berencana menjual sekitar 14 persen saham lagi dalam proses divestasi lanjutan Antam dalam waktu dekat dananya akan digunakan untuk menambah APBN.

Sementara itu terkait dengan upaya meningkatkan transaksi saham di Bursa Saham Australia atau (Australian Stock Exchange), Dedi mengatakan manajemen Antam memang sedang memikirkan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan menambah jumlah saham perusahaan yang tercata di sana. Meski begitu, tuturnya, hingga saat ini manajemen  belum memiliki rencana definitif. Ketika ditanya apakah perusahaan akan mencatatkan saham barunya nanti di bursa saham Australia, Dedi mengatakan hal itu belum bisa dipastikan.

Menurut dia rendahnya tingkat transaksi saham Antam di Bursa Saham Australia kemungkinan karena investor asing membeli langsung saham Antam di bursa Efek Jakarta. Apalagi, kata dia, ada ketentuan di Bursa Saham Australia bahwa satu saham Antam di Australia setara dengan lima saham di Jakarta.

 

sumber: