Anak usaha Bumi incar tambahan pendapatan US$96 juta
Anak usaha Bumi incar tambahan pendapatan US$96 juta
Bisnis, 15 Desember 2005
ÂÂ
Tender untuk memasok batu bara itu digelar oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan volume 4,8 juta ton per tahun.
Tambahan pendapatan itu bakal diperoleh Arutmin dengan menggunakan asumsi harga batu bara kalori rendah tersebut sekitar US$20 per ton.
Menanggapi informasi itu, Direktur Bumi Eddie J Soebari mengatakan belum dapat berkomentar. "Pada saatnya nanti, kalau sudah ada kejelasan, akan kami umumkan ke publik."
Dalam mengincar proyek tersebut, anak perusahaan Bumi kini bersaing dengan lima produsen batu bara lainnya seperti PT Mantimin Coal Mining, PT Berau Coal, PT Pendopo Energi Batubara, PT Baramutiara Prima, dan PT Surya Sakti Dharmakencana.
Namun, Deputi Direktur Energi PLN Tony Agus membenarkan keikutsertaan Arutmin dalam tender itu.
"Saat ini belum ada pemenang tender. PLN masih menyeleksi enam perusahaan itu dalam proses prakualifikasi. Belum diputuskan siapa yang akan ditunjuk menjadi penyuplai," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Peneliti PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas Arianto Reksoprodjo mengatakan hal itu cukup bagus bagi perusahaan. "Artinya, proyek ini sebagai tambahan bagi pendapatan perusahaan. kalau dilihat nilainya, saya kira tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan kemampuan pasokan perusahaan," kata dia.
PLN membutuhkan pasokan batu bara kalori rendah sebanyak 400.000 per bulan atau 4,8 juta ton per tahun. Dengan asumsi harga batu bara kalori rendah sebesar US$20 per ton, nilai pasokan komoditi itu US$96 juta.
Kebutuhan batu bara itu dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uang menggunakan komodoti kalori rendah. Pengembangan pembangkit tersebut mengikuti kebijakan pemerintah mengingat tingginya cadangan batu bara kalori rendah di
"Jadi, batu bara kalori tinggi di ekspor untuk menambah devisa, sedangkan yang kalori rendah dapat dimanfaatkan untuk dipakai di domestik. Karena alasan inilah, PLN berencana memanfaatkan batu bara kalori rendah tersebut," ujarnya.
Berdasarkan data, katanya, cadangan batu bara kalori rendah itu mencapai 49% dari total cadangan di tanah air. Sesuai dengan perhitungan, PLN berencana menyelenggarakan tender dengan jangka waktu pemasokan hingga 2025. sumber: