Amien Rais Desak DPR Kaji Kontrak Karya Sektor Pertambangan

 

Kamis, 05 Januari 2006, 03:17 WIB
Amien Rais Desak DPR Kaji Kontrak Karya Sektor Pertambangan

Laporan -

JAKARTA, investorindonesia.com

Mantan Ketua MPR Amien Rais mendesak DPR untuk melakukan kajian secara mendalam dan bersikap secara kritis atas semua kontrak karya pertambangan Indonesia dengan perusahaan swasta terutama perusahaan asing.

"Kalau DPR mau berbuat baik dan berguna bagi rakyat serta negara, sebaiknya semua fraksi mengkaji kontrak karya pertambangan Indonesia dengan perusahaan swasta terutama perusahaan asing," kata Amien di Gedung DPR/MPR saat mendampingi pimpinan Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR menyampaikan pesan awal tahun 2006 di Jakarta, Rabu.

Dia menilai, saat ini telah terjadi eksploitasi pertambangan di Indonesia. "Semua korupsi kecuali korupsi BLBI, merupakan kasus kecil dibandingkan korupsi di sektor pertambangan," katanya.

Amien yang merupakan mantan Ketua Umum PAN itu menjelaskan, berdasarkan definisi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), korupsi adalah tindakan yang merugikan negara.

Terkait dengan hal itu, ia menyoroti tiga kontrak karya pertambangan yang dianggap merugikan negara yaitu PT Freeport McMoran, BP Tangguh (keduanya di Papua) dan pertambangan emas yang dikelola PT Newmont di NTB dan Sulut.

Amien mengatakan, pertambangan Freeport telah merusak ekologi hingga beberapa kilometer dan sangat sulit untuk memperbaikinya kembali. "Berapa lagi (Ekologi) yang akan rusak, berapa ton emas yang telah dikeruk dan dibawa ke luar negeri," katanya setengah bertanya.

Ia mengemukakan bahwa telah menjadi rahasia umum kontrak karya I Freeport belum berakhir namun sudah diperpanjang hingga 30 tahun lagi.

Amien juga menyoroti pengelolaan LNG Tangguh yang dikontrak karyakan kepada RRC selama 30 tahun dengan harga sangat murah dan flat, yaitu US$ 2,6 per MMBTU padahal harganya saat ini US$ 9. "Berapa kerugian kita dari kontrak karya ini," katanya.

Mengenai Newmont, Amien menyatakan, berton-ton emas telah dikeruk untuk dibawa keluar negeri akibat kontrak karya yang diputuskan Pemerintah.

Selain menyoroti kontrak karya pertambangan, ia juga mengingatkan DPR mengenai semakin besarnya penguasaan asing di sektor penerbangan domestik yang saat ini mencapai 56 %.

Tidak hanya penerbangan dan pertambangan, peran asing dalam industri semen juga membuat Amien gerah. "Semen Cibinong dan Tiga Roda sudah dikuasai Jerman sedangkan Semen Gresik dan Semen Padang juga akan jatuh ke Cemex Meksiko," katanya.

Pada bagian lain ia menyoroti distribusi BBM yang juga akan jatuh ke tangan asing di mana SPBU akan semakin banyak yang dikelola Petronas, Shell dan ExxonMobile. Penguasaan asing di SPBU dikhawatirkan akan mengakibatkan produksi Pertamina tersandera. "Gejala ini cepat berjalan di era sekarang dibanding era sebelumnya," katanya.

Terhadap semakin besarnya dominasi asing di sektor pertambangan, penerbangan, industri semen dan penjualan BBM, Amien mendesak DPR bersikap untuk membentuk panitia khusus atau panita kerja. (ant)

sumber: