Alur Dibelokkan, Batubara Dikeruk

Pelaihari, BPost
Ekspansi tambang batu bara spektakuler dilaporkan akan dilakukan PT Jorong Barutama Greston (JBG). Perusahaan tambang asing ini bukan hanya menambang di areal kering tetapi kini berencana menambang di kawasan Sungai Nayah Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut. Untuk merealisasikan rencana tersebut, PT JBG bakal membuat alur baru atau membelokkan aliran Sungai Nayah. Tapi apakah kegiatan tersebut berdampak pada kehidupan masyarakat? Pasalnya, di bagian hilir sungai terdapat permukiman warga yang masih menggantungkan hidupnya pada sungai.    

Selasa (12/10) tadi di kantor Camat Jorong, manajemen PT JBG melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Pertemuan ini guna menyerap aspirasi (respon) masyarakat terhadap rencana itu.

Kabag Lingkungan Hidup Setda Tala Drs Zulkifli Chalid menerangkan, sosialisasi itu digelar atas saran pihaknya. Pendapat masyarakat setempat dinilainya penting, karena rencana penambangan itu berkemungkinan akan berimbas pada kehidupan warga terutama yang hidup di sekitar bantaran sungai.

Chalid mengakui ada rasa khawatir di hatinya eksploitasi batubara di Sungai Nayah menimbulkan dampak lingkungan. Apalagi di bagian hilir Sungai Nayah berhubungan dengan Sungai Asam-Asam yang banyak dihuni warga. Sungai Nayah sendiri termasuk dalam wilayah PKP2B PT JBG. "Kalau di Sungai Nayah memang tidak ada warga, tapi di bagian hilir di Sungai Asam-Asam banyak warga yang bermukim. Dan mareka menggantungkan kebutuhan air dari air Sungai Asam-Asam itu," tandas Zulkifli, didampingi Kasubag Amdal Nor Hidayat, Rabu (13/10).

Meski begitu pihaknya tidak lantas menilai negatif rencana penambangan batu bara di Sungai Nayah. "Kami akan lihat dan mempelajari dulu analisa masalah dampak lingkungan (Amdal)nya," ucap Zulkifli.

Dalam sosialisasinya, PT JBG menyatakan telah menyusun konsep penambangan di Sungai Nayah. Perusahaan tambang grup Banpu (Thailand) ini akan mengadopsi konsultan lingkungan dari Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) untuk melakukan penelitian di lapangan.

Konsep dasar yang akan diterapkan yakni penambangan di Sungai Nayah, diawali dengan pemindahan sungai tersebut. PT JBG akan membangun alur baru pada titik tertentu sehingga memperpendek jarak tempuh.

Berapa panjang sungai baru yang akan dibangun, Zulkifli mengaku tidak memiliki data detilnya. "Yang jelas, pemindahan sungai itu akan memperpendek jarak tempuh hingga satu kilometer," timpal Nor Hidayat, seraya mengatakan dalam jangka panjang PT JBG juga akan mengeksploitasi Sungai Katal-Katal.

Disetujui atau tidak rencana eksploitasi bara di Sungai Nayah itu sebut Zulkifli, menjadi kewenangan pemerintah pusat. "Kami hanya sebatas menilai Amdalnya. Amdal inilah yang akan digunakan pusat sebagai pertimbangan perizinan."

Sedangkan manajemen PT JBG belum dapat dihubungi terkait rencana penambangan di Sungai Nayah tersebut.

sumber: