Aksi Penutupan Jalan KEM Berakhir:

BALIKPAPAN-Aksi penutupan jalan di depan Pos 235 PT Kelian Equatorial Mining (KEM) di Kutai Barat (Kubar) yang telah berlangsung sejak Selasa 19 Oktober telah berakhir dengan dibukanya kembali pintu gerbang utama dan keadaan kembali normalnya mobilitas karyawan dan kontraktor setempat, serta semua angkutan logistik perusahaan, kemarin.

Diakhirinya aksi penutupan jalan itu, menyusul dilakukannya pendekatan dengan kelompok masyarakat penuntut pada Jumat (5/11) oleh camat Linggang Bigung, Dewan Adat Linggang, tokoh masyarakat Linggan, Sempekat Linggang serta DPRD Kubar. “Kepada mereka telah diberikan penjelasan tentang dampak penutupan jalan terhadap masyarakat Linggang dan Kubar seperti lapangan kerja, lingkungan dan investasi asing,� kata Manajer Hubungan Karyawan dan Masyarakat PT KEM, Ali Hamdi kepada Kaltim Post, Sabtu (6/11), kemarin.

Kepada KEM, kata Ali Hamdi, kelompok masyarakat penuntut telah menyatakan sikapnya untuk melakukan pertemuan dan berkonsultasi mengenai tuntutan-tuntutan yang ada serta tidak melakukan penutupan jalan. Menanggapi hal ini, KEM telah menyatakan kesiapannya.

Perusahaan ini, tutur Ali Hamdi, tetap berkomitmen menyelesaikan permasalahan tuntutan ganti rugi masyarakat kepada KEM berdasarkan protokol dan kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati bersama sebelum produksi KEM berakhir pada kwartal pertama tahun 2005 mendatang. “KEM juga mengharapkan agar masyarakat tidak terpancing oleh provokasi pihak luar, terutama pihak-pihak yang sama sekali tidak pernah terlibat dalam semua proses penyelesaian ganti rugi,� kata Ali Hamdi.

Dia mengatakan, KEM sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan menunjukkan kerjasama dengan baik dalam mengatasi masalah ini, sehingga KEM bisa kembali melanjutkan operasinya dengan normal. KEM juga tetap berkomitmen untuk melanjutkan rencana dan program pengakhiran tambangnya secara bertanggung jawab sesuai jadual yang telah disusun sebelumnya.

Dijelaskannya, KEM mengoperasikan sebuah tambang emas di Kelian dan direncanakan akan mengakhiri operasinya pada Februari 2005. KEM telah merencanakan pula akan melanjutkan pengerjaan bentuk lahan akhir hingga 2008 dan pemantauan jangka panjang hingga 2013. Saat ini KEM mempekerjakan sekitar 400 karyawan tetap dan 1000 kontraktor, yang sebagian besar adalah masyarakat setempat.(

sumber: