Akses Internet di tempat umum berisiko tinggi
Akses Internet di tempat umum berisiko tinggi
Teknologi Informasi, 28 Juni 2005
JAKARTA (Bisnis): Kemajuan teknologi Internet nirkabel di Indonesia selain memberikan dampak positif, juga membawa pengaruh negatif, terutama dalam meningkatkan risiko keamanan pada jaringan sistem informasi. Untuk mengetahui hal tersebut lebih jauh, Bisnis mewawancarai Wong Joon Hoong, Country Manager Malaysia & Indonesia Trend Micro-sebuah perusahaan solusi keamanan jaringan belum lama ini. Berikut petikannya:
Bagaimana Anda menilai perkembangan Internet nirkabel di Indonesia?
Perkembangan Internet nirkabel di Indonesia sangat pesat, terutama bila dilihat dari makin banyaknya hotspot Wi-Fi di banyak tempat umum seperti di kafe, hotel, bandara, dan kampus. Umumnya eksekutif perusahaan yang memiliki mobilitas tinggi banyak mengambil manfaat dari adanya teknologi tersebut. Mereka sering bertransaksi, dan menjalankan banyak aktivitas kantor di tempat-tempat umum.
Apa kaitannya antara perkembangan Wi-Fi dan sistem keamanan TI?
Tentu saja sangat berkaitan. Akses Internet di tempat umum melalui hotspot sangat rawan terhadap datangnya serangan dari luar seperti hacker, virus, spam, ataupun spyware. Apalagi akhir-akhir ini terdapat banyak cybercrime baru, seperti password attack, phising, dan keylogger. Sehingga pengguna perlu melindungi transaksi dan aplikasi kritisnya dari serangan tersebut, karena bisa jadi serangan tersebut akan merembet ke sistem aplikasi di kantornya.
Apa dampaknya bila kejahatan tersebut akhirnya menyerang sistem teknologi informasi di perusahaan melalui transaksi lewat Internet nirkabel?
Sangat banyak. Namun yang paling besar adalah hilangnya atau bocornya data-data atau informasi penting perusahaan karena serangan hacking melalui aplikasi nirkabel di tempat-tempat umum. Selain itu, cyber crime juga bisa mengurangi produktivitas karyawan perusahaan karena penuhnya bandwidth oleh ratusan e-mail sampah.
Penuhnya bandwidth server korporasi karena spam bisa menyebabkan akses yang lambat. Bayangkan, menurut catatan Ferris Research, pada 2005 nilai kerugian perusahaan atau korporasi di dunia karena spam bisa mencapai US$74,6 miliar, naik sekitar 79,3% dibandingkan tahun lalu sebesar US$41,6 miliar.
Apakah berarti e-commerce dan e-banking juga sangat rawan kejahatan jika dilakukan di tempat umum?
Tentu saja transaksi semacam itu sebaiknya dilakukan di kantor atau rumah yang memiliki manajemen dan sistem keamanan yang terjamin, bukannya di tempat umum yang rawan penyusupan dan kejahatan phising.
Selama empat bulan terakhir tahun ini, perbankan dan situs-situs e-commerce dunia telah menjadi target phising (e-mail yang disamarkan untuk mencuri data-data atau password korbannya).
Penyebar phising biasanya menyerang peranti mobile seperti ponsel, PDA atau notebook yang tidak memiliki keamanan memadai terutama bila korban melakukan akses di tempat umum.
Berarti ponsel juga rawan terhadap cyber crime?
Ya. Terutama ponsel-ponsel yang memiliki fitur e-mail. Tercatat sejak tahun lalu, berbagai virus telah berulangkali menyerang ponsel baik yang berbasis Symbian maupun Windows CE. Virus-virus tersebut antara lain Cabir, Win CE Duts, Win CE Brador, Qdial, Skulls, Velasco, Locknut, Comwar, Dampig, Mabir, dan Fontal.
Bagaimana cara pengguna menghindari kejahatan Internet di tempat umum? Serta bagaimana sebaiknya perusahaan menata jaringannya agar terhindar dari cybercrime yang ditularkan oleh pengguna mobile?
Pengguna mobile yang melakukan akses Internet di tempat umum perlu memilih gadget yang memiliki berbagai proteksi terhadap cyber crime, seperti pelindung Wi-Fi, pelindung spyware, data privacy, proactive alert, antispam, personal firewall, dan pengaman virus yang komprehensif.
Pencurian data dan virus merupakan cybercrime yang berbahaya dan berkembang sangat cepat sehingga menimbulkan dampak yang besar.
Sebagai gambaran, penyebaran virus Sasser di dunia hanya memerlukan waktu dua hari untuk menginfeksi sekitar satu juta unit komputer.
Untuk menanggulanginya, perusahaan perlu membangun sistem keamanan dengan manajemen yang baik meliputi firewall, intrusion detection system, intrusion prevention system, dan aplikasi antivirus yang handal. (api)
sumber: