’Operasi NMR tak ganggu kesehatan’

 

JAKARTA (Bisnis): PT Newmont Minahasa Raya (NMR) membantah pembuangan lumpur sisa penambangan emas (tailing) di Teluk Buyat menjadi penyebab gangguan kesehatan warga Desa Ratatotok, Minahasa, baru-baru ini.

"Pernyataan bahwa operasi PT NMR di Teluk Buyat telah mempengaruhi kualitas air dan kesehatan penduduk desa, itu tidak benar. Kami sanggup melakukan penelitian untuk mengungkap kebenaran dari tuduhan itu," kata Richard B. Ness, Presiden Direktur PT NMR, dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.

Dia menyatakan pembuangan tailing di palung teluk itu sudah melalui tes bebas racun logam berat, sehingga kecil kemungkinan menyebabkan terjadinya kasus serupa Minamata di kawasan itu akibat keracunan merkuri.

PT NMR, perusahaan tambang emas milik asing itu diketahui telah beroperasi di lokasi tersebut sejak 1998 dengan menghasilkan bahan sisa berupa limbah tailing 2.000 ton per hari. Tailing itu diendapkan di palung terdalam yang ada di Teluk Buyat.

Pembuangan limbah itu disinyalir mengakumulasi kadar logan berat, a.l. arsen dan merkuri yang menurunkan kualitas air. Kandungan logam berat itu juga kesehatan warga setempat yang menyebabkan penyakit kulit dan kematian akibat keracunan merkuri.

Ness mengakui sebagian bijih yang diproses PT NMR secara alami mengandung merkuri. Namun, lanjut dia, pihaknya memiliki alat penghisap merkuri agar tidak terlepas ke alam dan mengganggu biotik. "Kami sudah menangkap dua ton merkuri di luar ikatan agar tidak meracuni."

Selain itu, katanya, PT NMR telah menempatkan alat pengukur khusus di bawah laut untuk memantau kadar merkuri, arsenik, dan logam berat lainnya.

Hasil pemantauan itu, tambah dia, menunjukkan tailing tidak menjadi penyebab peningkatan kadar merkuri di Teluk Buyat.

Di tempat terpisah, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro menyatakan pihaknya akan segera melakukan penelitian untuk membuktikan penyebab utama kasus itu.

"Kami sedang teliti betul, oleh direktorat jenderal kita bekerja sama dengan Departemen Kesehatan karena ini terkait dengan kesehatan, apakah ini betul-betul dari tailing atau bukan," katanya usai pertemuan dengan stakeholder bidang pertambangan kemarin. (m01)

sumber: